DREAMERS.ID - Hujan yang terus mengguyur tidak hanya berdampak pada longsornya tanah di kawasan puncak, melainkan juga tembok lorong underpass Bandara Soekarno-Hatta, yang menelan satu korban jiwa. Polisi pun akan menyelidiki ada tidaknya unsur pidana dalam peristiwa tersebut.
"Setelah evakuasi, recovery selesai, Polri akan melakukan penyelidikan. Tentunya bekerja sama dengan stakeholder yang ada, yang berkompeten, apakah ada pelanggaran, apakah ada perbuatan melawan hukum dan lain-lain," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohamamad Iqbal kepada wartawan di Mabes Polri, dikutip Detik News (06/02).
Area insiden longsor pun sudah diberi garis polisi, dan pihak kepolisian akan lebih dahulu melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dengan bantuan dari Labfor (Laboratorium Forensik).
Baca juga: Kronologi Longsor Jakarta Timur yang Ditinjau Langsung Oleh Gubernur Anies
“Dari kami pihak tim daripada identifikasi dan Reserse Kriminal Polres Bandara akan olah TKP dan pelaksanaan olah TKP secepatnya dan inventaris keterangan. Kami sudah kantongi nama-nama. Kita juga sudah kirim surat memohon pihak Labfor secepatnya membantu olah TKP untuk mengetahui apa penyebab, untuk mengetahui dan melihat penyebab terjadinya runtuhnya tembok ini,” ujar Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Akhmad Yusep Gunawan.Lebih lanjut, Iqbal mengatakan bahwa jajaran kepolisian sudah diperintahkan untuk melakukan persiapan tanggap dan penanggulangan bencana, “Bapak Kapolri sudah memerintahkan sejak awal untuk jajaran Polri di manapun berada untuk melakukan persiapan-persiapan terkait bencana alam karena ini adalah masanya musim hujan,” ujar Iqbal.
Seperti yang sudah ramai diberitakan, tembok di Jalan Perimeter bagian selatan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, longsor pada Senin (05/02) sore kemarin. Satu mobil berpenumpang dua orang perempuan tertimbun reruntuhan tanah. Proses evakuasi berjalan selama kurang lebih 12 jam. Nahasnya, korban bernama Putri meninggal saat proses pemulihan di RS Mayapada, Tangerang.
(mth)