Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Lifestyle
>
Article
Dapat Kritikan Keras, Facebook Diminta Tutup Layanan Messenger Kids
02 Februari 2018 10:30 | 1825 hits

DREAMERS.ID - Layanan Messenger Kids yang baru dirilis Facebook pada Desember 2017 lalu mendapat kritikan keras dan beberapa pihak. Aplikasi pesan instan yang diciptakan untuk anak-anak ini mendapat tentangan dari advokat kesehatan anak.

Sebagai informasi, Messenger Kids ini ditujukan untuk anak-anak dengan rentang usia enam sampai 12 tahun. Dengan aplikasi ini, anak-anak dapat mendaftar dan menggunakannya tanpa memiliki akun Facebook. Karena seperti yang diketahui, berdasarkan ketentuan Facebookk, anak di bawah usia 13 tahun belum diperkenankan bergabung dalam jejaring sosial tersebut.

Meski begitu, lebih dari 100 advokat kesehatan anak, pakar pengembangan, pengajar, grup advokat, dan orangtua meminta agar Facebook menutup aplikasi ini. Melansir Ubergizmo, seruan ini telah diajukan kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg melalui sebuah surat terbuka yang isinya memberi peringatan bahwa aplikasi tersebut berbahaya terhadap anak dan remaja. Menurut mereka, Messenger Kids bisa merusak perkembangan anak.

Baca juga: Korban Bertambah, 4 Penumpang Yeti Airlines Sempat Rekam Detik-detik Pesawat Jatuh Di Live Facebook

Dengan Messenger Kids, orangtua bisa membuatkan akun untuk anaknya dengan harapan bisa tetap menjalin komunikasi. Anak tersebut bisa menggunakan video dan alat GIF di dalam chat dan bahkan juga bisa melakukan panggilan terhadap kontak yang sudah disetujui.

Pada saat peluncuran, Facebook mengatakan tidak akan menampilkan iklan apapun di dalam aplikasi, begitupula tidak akan ada sistem pembayaran di dalamnya. Anak-anak pun tak memerlukan nama asli untuk menggunakan layanan. Namun tindakan itu tetap dinilai tak cukup. Messenger Kids lebih banyak dampak negatifnya, antara lain membuat anak terpaksa bergabung ke jejaring sosial karena tekanan teman sebaya yang memakai aplikasi itu.

"Anak-anak sama sekali belum siap memiliki akun media sosial. Mereka juga tidak memiliki pengertian penuh terhadap privasi, termasuk apa yang sesuai untuk dibagikan pada orang lain, dan siapa yang memiliki akses ke percakapan, gambar, serta video mereka," tulis surat tersebut mengutip Detik.

(fzh)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio