DREAMERS.ID - Fenomena langit langka dan terjadi sekaligus dinikmati oleh masyarakat Indonesia pada Rabu (31/1) kemarin. Begitu banyak publik yang antusias menyaksikan gerhana bulan, supermoon dan blue moon.
Namun nyatanya fenomena langit cantik dan bersahabat itu belum mau jauh-jauh dari Indonesia karena akan terjadi lagi beberapa bulan mendatang. Hal ini dikonfirmasi oleh Badan Meteorolgi, Klimatologi dan Geofisika.
"Fenomena gerhana ini setahun bisa saja terjadi Dua atau Tiga kali. Namun yang total belum tentu. Nah, tahun ini gerhana bulan total diperkirakan akan kembali terjadi pada 28 Juli 2018 mendatang," kata Rahmat Triyono, mengutip Viva.
Baca juga: Tak Hanya Fenomena Langka 'Superblood Moon', Akan Ada Planet 'Mengintip' 28 Juli Dini Hari Nanti!
Rahmat menambahkan, prosesnya kontak pertama antara bulan dan bayangan bumi untuk fenomena gerhana bulan total kali ini, dimulai pada pukul 17.49 WIB, sebagian mulai terjadi pada pukul 18.48 WIB, gerhana total mulai pada pukul 19.51 WIB, puncak gerhana pukul 20.29 WIB, gerhana total berakhir pada pukul 21.08 WIB, gerhana sebagian berakhir pada pukul 22.11 WIB, dan gerhana berakhir pada pukul 23.09 WIB."Itu artinya, saat bulan terbit di Kota Bukittinggi, sudah terjadi Gerhana. Kami tidak semata melakukan pengamatan, tapi juga ingin hadir untuk memberikan edukasi tentang gerhana. Ini sekaligus wisata gerhana. Jadi tidak semata-mata menjalankan tupoksi (Tugas pokok dan fungsi) kami untuk melakukan pengamatan, tapi juga memberikan edukasi,"tutup Rahmat.
Keseluruhan proses gerhana ini dapat disaksikan di Samudra Pasifik serta bagian timur Asia, Indonesia, Australia, dan bagian barat laut Amerika. Gerhana ini juga dapat diamati di bagian barat Asia, Samudra Hindia, bagian timur Afrika, dan bagian timur Eropa pada saat Bulan terbit.
(rei)