Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Kronologi Bocah Bermain Sepak Bola Dikeroyok hingga Lumpuh Karena Lakukan Gol Bunuh Diri
29 Januari 2018 10:15 | 1791 hits

DREAMERS.ID - Publik ramai membicarakan peristiwa miris yang menimpa anak di bawah umur yang harus cedera bahkan lumpuh lantaran dianiaya ramai-ramai oleh teman sepermainannya sendiri. Bocah SD itu pun harus menjalani perawatan di ICU karena mengalami gangguan syaraf.

Melansir Tribunnews, kronologi awal karena masalah sepele, bocah T (12) yang juga siswa SDN Pakunden 1, Kediri bermain bola di halaman sekolah bersama teman-temannya dna tak sengaja melakukan gol bunuh diri alias ke gawang tim sendiri.

Marah, kawan-kawannya mengeroyok T dan menendangi kemaluannya. Dilaporkan korban mengalami lemas hingga tak bisa berbicara normal. Kantor Dinas Pendidikan Kota Kediri pun telah melakukan pendampingan pada korban dan para pelaku bersama psikolog.

Baca juga: Kini Beredar Video Tangis Histeris Ronald Di RS Pasca Aniaya Dini Sampai Tewas

"Saat bermain bola, korban malah membuat gol bunuh diri sehingga menjadi sasaran penganiayaan rekan-rekannya. Ada yang memukul dan menendang mengenai kemaluannya," jelas Kepala Bidang Pendidikan Dasar Kantor Dinas Pendidikan Kota Kediri Chevy Ning Suyudi.

Sebenarnya, masalah ini telah diselesaikan pihak sekolah dan antara pelaku serta korban sudah berdamai. Namun ternyata korban mengalami trauma luka dan mengalami demam hingga harus dirawat di ICU.

Penganiayaan itu sendiri terjadi beberapa waktu lalu, tepatnya pada Kamis (18/1). Namun beberapa hari kemudian korban baru kesakitan dan demam serta kondisinya memburuk hingga masuk ICU pada Jumat (26/1). Menurut orang tua korban, salah satu dari tiga pelaku juga ada yang pernah menendang saat memalak atau meminta uang secara paksa pada korban.

Namun hingga kini belum ada yang dijadikan tersangka karena korban dan pelaku masih anak-anak. Pemeriksaan pelaku yang di bawah umur itu pun dilakukan petugas Unit PPA tidak secara formal. Namun sambil duduk lesehan di rumah warga.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio