DREAMERS.ID - Meski sempat dipenuhi drama, peran Setya Novanto dalam kasus korupsi proyek E-KTP semakin terang. Pada Senin (22/1) kemarin, digelar persidangan di mana jaksa penuntut umum (JPU) KPK memutar rekaman pemeriksaan.
Pemeriksaan itu dilakukan oleh agen Amerika Serikat, Federal Bureau Investigation (FBI), Jonathan Holden terhadap Johannes Marliem yang juga penyedia produk automated fingerprint identification system atau AFIS di proyek E-KTP,
Yang menarik perhatian, pemeriksaan itu turut membahas permintaan Setya Novanto untuk diberikan diskon. Terlihat wajar, namun melansir Kumparan, Johannes Marliem mengaku memberikan suap pada Mantan Ketua DPR RI itu.
"Jadi kita berbicara soal penyuapan dan berbicara tentang apa yang anda ketahui bahwa orang lain mungkin menempatkan anda dalam posisi memaksa untuk melakukannya dan tidak memberi anda pilihan," ujar Jonathan.
Baca juga: Kata Setnov yang Rela Jual Rumah Lunasi Uang Pengganti Korupsi yang Dilakukannya
"Maaf pak, jika menuduh saya menyuap langsung, jawaban saya adalah," kata Marliem yang kemudian langsung dipotong oleh Jonathan."Langsung atau tidak langsung, memberikan sesuatu sama dengan sogokan," tutur Jonathan.
"Iya," jawab Marliem.
Johannes Marliem sendiri telah tewas di Amerika Serikat di mana peristiwa meninggalnya masih memberi tanda tanya. Kepolisian mengatakan jika Marliem ditemukan tergeletak dengan pistol sehingga diduga bunuh diri setelah berusaha menyekap seorang wanita dan anak-anak di kediamannya.
(rei)