DREAMERS.ID - Belakangan ini, Presiden Jokowi memiliki hobi ‘merakyat’ lain yaitu mendadak mencicipi makanan dan minuman saat kunjungan kerja. Seperti waktu singgah di kedai kopi Aming Coffee di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis 28 Desember 2017 lalu.
Namun hal itu diakui menjadi tantangan tersendiri untuk Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres karena harus memastikan keamanan tak hanya soal fisik luar, namun juga apa pun yang akan dikonsumsi presiden.
"Bapak (Presiden Jokowi) kan sangat merakyat sekali ya. Mencicipi makanan-makanan tradisional yang ada di daerah. Nah itu memang tantangan buat kami yang harus kami lakukan memastikan keamanan makanan. Memang tetap kami harus melakukan pemeriksaan lebih awal," ujar Komandan Detasemen Kesehatan Paspampres Letkol Ckm dr Satria.
Satria menuturkan, setiap makanan dan minuman yang disajikan untuk presiden, wakil presiden, dan tamu negara beserta keluarganya harus melalui pemeriksaan Paspampres. Begitu juga makanan yang diberikan oleh kerabat dan kolega presiden.
Baca juga: Resmi, Menhan Prabowo Sandang Bintang 4 Di Pundaknya
"Kemudian, kalau tiba-tiba secara gerakan Presiden akan menyantap makanan, maka kami akan melakukan organoleptik, kita langsung minta, kita langsung rasakan di tempat, memastikan makanan itu bebas dari bahan berbahaya atau racun," kata Satria.Harus dilakukan dengan cepat, Paspampres bertanggungjawab memastikan bahan yang digunakan hingga makanan tersebut disajikan bebas dari racun. Tak hanya makanan basah, namun makanan dan minuman ringan juga kebagian diperiksa. Begitu pula dengan alat memasak dan wadahnya tak luput dari proses sterilisasi.
Ada empat parameter yang dilakukan dalam serangkaian tes menggunakan alat khusus, yakni memastikan makanan dan minuman bebas dari sianida, acid, arsenik, dan formalin. "Meskipun sekarang sudah berkembang ada beberapa parameter, tetapi empat itu yang harus kami pastikan bahwa makanan ini layak atau tidak untuk dikonsumsi," tuturnya.
Namun seringkali tak cukup waktu untuk melalukan pemeriksaan kimiawi. Karena itu paspampres wajib memeriksa makanan secara organoleptik alias mencobanya langsung dalam keadaan mendesak.
"Sekarang ini kan ancaman tidak hanya terlihat secara fisik, kasus Kim Jong Nam, misalnya. Sekarang ini ancaman atau perang sifatnya tidak secara frontal. Bisa dalam bentuk kimiawi atau racun. Itu yang harus kami antisipasi. Pastinya kami tidak memilah-milah. Semua makanan yang akan dikonsumsi oleh VVIP, kami akan melaksanakan pemeriksaan terlebih dulu," ucap Satria.
(rei)