DREAMERS.ID - Ada saja istilah baru yang menyangkut kondisi kesehatan Setya Novanto. Terdakwa kasus e-KTP yang baru saja menjalani sidang pertamanya itu kerap menyatakan mengidap penyakit atau kondisi kesehatan tertentu yang asing bagi telinga orang awam, seperti narkolepsi dan aphasia.
Meski belum jelas apakah Novanto benar-benar mengidap berbagai kondisi tersebut, yang pasti ia telah banyak membantu mempopulerkan istilah-istilah yang awalnya mungkin kurang dikenal masyarakat biasa dan hanya kalangan medis yang mengetahuinya. Dengan munculnya pemberitaan soal kesehatan Setya Novanto, netizen pun jadi sedikit belajar tentang berbagai kondisi ini.
1. Sleep apnea
Istilah ini muncul setelah foto Setya Novanto saat terbaring di RS Premier, Jakarta. Dalam foto tersebut, Novanto tampak mengenakan sungkup mirip CPAP (Continuous Positive Airway Pressure). Ini adalah alat untuk mengatasi Obstructive Sleep Apnea (OSA) sumbatan saluran napas saat tidur yang membuat seseorang mengalami henti napas tanpa disadari.
2. Vertigo
Pada September 2017, Novanto sempat mangkir dari panggilan KPK sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP. Ia beralasan mengalami serangan vertigo setlah main ping-pong alias tenis meja hingga akhirnya dirawat di RS Siloam. Di dunia medis, vertigo dikenal sebagai sensasi berputar atau pusing akibat gangguan pada sistem saraf. Penyebabnya bisa bermacam-macam, termasuk di antaranya pertumbuhan tumor di kepala.
3. Aphasia
Baca juga: Latihan Fisik Para Artis Korea yang Bisa Kamu Tiru untuk Tetap Bugar
Sementara istilah aphasia muncul dalam sidang pertama Setya Novanto baru-baru ini. Tim dokter dari RS Cipto Mangunkusumo sempat menyinggungnya saat hakim menanyakan kondisi Novanto. Dalam sidang tersebut, Novanto tampak kesulitan berkomunikasi seperti pada pengidap aphasia.Gangguan berbahasa ini biasanya disebabkan oleh kerusakan bagian tertentu di otak akibat stroke maupun cedera di kepala. Beberapa waktu sebelumnya, Novanto memang terlibat kecelakaan saat mobilnya menabrak tiang lampu dan dilaporkan mengalami gegar otak.
4. Narkolepsi
Masih terkait dengan kecelakaan Setya Novanto, Fredrich Yunadi yang pada saat itu masih menjadi pengacaranya menyebut bahwa kliennya sering tertidur saat diajak berbicara. Itu sebabnya, Novanto belum bisa banyak dimintai keterangan. Sering atau mudah tertidur, dalam dunia kesehatan tidur dikenal sebagai salah satu gejala narkolepsi. Ini termasuk kondisi serius yang menyerang saraf dan membuat seseorang bisa tertidur di sembarang tempat.
5. Diare
Dalam sidang pertama, Setya Novanto mengaku kurang sehat. Ia mengeluhkan diare sebanyak 20 kali dan sudah berlangsung beberapa hari. Selama itu pula, ia mengaku tidak diberi obat oleh dokter. Saat jeda sidang, ia juga menyempatkan diri pergi ke toilet.
Diare merupakan kondisi yang meyebabkan frekuensi buang air besar meningkat dari biasanya. Selain frekeuensi, konsistensi atau wujud feses (tinja) juga berubah menjadi lebih cair. Penyebabnya bisa karena infeksi virus maupun kuman, maupun non-infeksi seperti stres atau efek samping obat.
(fzh/Detik)