DREAMERS.ID -Di era digital saat ini siapa pun bisa berpotensi menjadi terkenal dan kaya tanpa harus tampil di televisi. Hal itu dibuktikan oleh seorang bocah bernama Ryan, meski usianya masih 6 tahun namun ia mampu meraup penghasilan hingga USD 11 juta atau sekitar Rp 150 miliar karena YouTube. Lalu apa yang ia lakukan?
Ryan rajin mengulas mainan di akun YouTube miliknya sejak usia tiga tahun. Orangtua Ryan, Loann dan Sean kerap merekam aksi bocah tersebut mulai dari membuka bungkus mainan, bermain, hingga memberikan pendapat soal mainan-mainan itu dengan gaya menggemaskan.
Awalnya orangtua Ryan iseng membuat video 15 menit saat sang anak bermain dan membicarakan tentang mainan kereta api dari Lego Duplo. Video yang dibuat pada Maret 2015 itu lantas diunggah ke akun YouTbe ‘Ryan’s Family Review’ yang kemudian dibuah namanya menjadi ‘Ryan Toys Review’. Akun tersebut mulai terkenal saat video Giant Egg Surprise menjadi viral pada Juli 2015.
Baca juga: YouTube Rilis Daftar 10 MV dan Video Paling Banyak Ditonton Tahun 2022 di Korea
"Ryan menonton banyak ulasan mainan, paling favorit adalah EvanTubeHD dan Hulyan Maya karena sering mengulas mainan kereta api Thomas, dan Ryan adalah penggemar mainan itu," ujar ibu Ryan seperti dikutip dari The Washington Post."Satu hari dia bertanya kepadaku mengapa dia tidak masuk ke YouTube sementara anak-anak lain bisa. Jadi kami memutuskan, ya kami bisa melakukan itu. Kemudian kami membawanya ke toko, membelikannya mainan Lego kereta api, dan semuanya berawal dari situ," lanjutnya.
Kini akun Ryan ToysReview telah memiliki 10 juta pelanggan atau subscribers. Di tahun 2017, Forbes bahkan memasukkan nama Ryan dalam daftar orang-orang yang memperoleh penghasilan tertinggi di dunia lewat YouTube. Ryan yang berada di peringkat ke-8 setara dengan akun komedi Smosh milik Ian Andrew Hecox dan Daniel Anthony Padilla.
Sementara itu, menurut Loann nantinya penghasilan Ryan akan ditabung untuk biaya kuliahnya. Ia juga menuturkan telah membuat dana perwalian untuk Ryan dan dua saudara kembarnya, Emma dan Kate. Apabila Ryan sudah merasa bosan mengulas mainan, maka sebagai orangtua tak akan memaksanya membuat dan mengunggah video lagi.
(dits/kompas)