DREAMERS.ID -Penundaan pertemuan bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebabkan sejumlah perwakilan organisasi masyarakat (ormas) dan kelembagaan masyarakat merasa kecewa. Mereka pun meluapkan emosinya di Balai Kota, sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (12/12).
Awalnya agenda pertemuan dengan Anies dijadwalkan pada pukul 12.00 WIB, namun perwakilan dari Subbid Ormas Kesbangpol DKI, Eliazer H yang menemui perwakilan ormas tersebut menyampaikan kalau pertemuan tersebut resmi ditunda.
"Secara resmi penundaan telah kami sampaikan. Bukan pembatalan, penundaan," ujar Eliazer.
image source: detikcom
Mendengar hal tersebut, sejumlah ormas seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) Indonesia yang mengaku diundang oleh Anies meluapkan emosinya. "Ke siapa? Jangan main-main loh Pak. Bapak konfirmasi ke siapa?" ucap perwakilan dari FPI, Ridho mengutip detikcom.
Baca juga: Sudah Resmi Daftar, Ini Dia Tiga Paslon Yang Akan Berlaga Di Pilkada Jakarta
Eliazer lantas menjelaskan informasi penundaan telah disampaikan kepada perwakilan ormas-ormas yang dikirim undangan. Sementara itu, ia mengaku memang murni kesalahan ada dipihaknya yang tidak menginformasikan kepada mereka yang menerima undangan namun tidak adanya contact person yang tertera."Mohon maaf ini memang kesalahan kami kalau yang dikirim. Mohon maaf," katanya.
Kesal dengan penjelasan tersebut, perwakilan dari FPI dan Bang Japar Indonesia memutuskan untuk meninggalkan Balai Kota. Selain kedua ormas tersebut turut hadir ormas dari Muhammadiyah, Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Trikora, Partai Berkarya, dan sejumlah ormas lainnya.
Lebih lanjut, menurut perwakilan dari Partai Berkarya, Hilda, mengaku kalau pembatalan acara baru disampaikan setengah jam sebelum acara. "Ada info pembatalan baru hari ini. Setengah jam sebelumnya. Gendeng mangan sendal. Lek lek wonge teko luar kota piye?" jelas Hilda.
Perlu diketahui, penundaan pertemuan Anies Baswedan bersama sejumlah ormas dan lembaga masyarakat terjadi lantaran Anies harus memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo.
(dits)