DREAMERS.ID - Sebelum Setya Novanto, kasus korupsi e-KTP sudah menyeret nama Andi Agustinus atau Andi Narogong sebagai terdakwa. Kini Andi Narogong membeberkan sejumlah hal di Pengadilan Tipikor, Kamis (30/11) kemarin.
Salah satunya adalah alur pemberian uang kepada Setya Novanto dan sejumlah anggota DPR dengan total dana sekitar US$ 7 juta. Sebelum penyerahan, Andi mengakui adanya pertemuan yang dilakukan para pengusaha.
"Yang saya ketahui, sebesar 7 juta dollar AS yang diberikan kepada anggota DPR," ujar Andi kepada majelis hakim.
Proses 2011
Dalam pertemuan itu, Novanto meminta agar fee yang akan diberikan kepada anggota DPR, diberikan melalui teman dekatnya yang juga pengusaha, yakni Made Oka Masagung. Mengutip Kompas, Novanto dan Ketua Komisi II DPR Chairuman Harahap terus menagih jatah atau fee sebesar 5 persen yang akan diberikan kepada anggota DPR.
Baca juga: Kata Setnov yang Rela Jual Rumah Lunasi Uang Pengganti Korupsi yang Dilakukannya
"Waktu itu kami beritahu kepada Anang, commitment fee DPR yang 5 persen sudah ditagih, karena uang untuk DPR ada di kamu, di software dan hardware," kata Andi yang juga mengatakan uang untuk anggota DPR akan disediakan oleh Direktur PT Quadra Solutions, Anang Sugiana Sudihardjo.Namun Anang meminta syarat yaitu invoice penagihan sehingga perusahaannya dapat mencairkan dana. invoice penagihan diberikan oleh PT Biomorf kepada PT Quadra Solutions. Atas surat tagihan tersebut, PT Quadra mengirim 3,5 juta dollar AS kepada PT Biomorf untuk selanjutnya dikirimkan ke rekening Made Oka di Singapura.
Proses 2012
Di awal tahun ini, penyerahan uang dilakukan langsung oleh Anang melalui transfer rekening bank antara PT Quadra Solutions kepada rekening Made Oka Masagung di Singapura.
"Waktu itu tidak lagi melalui Biomorf, karena Johannes Marliem keberatan, kalau kebanyakan transfer takut kena masalah pajak," kata Andi.
Andi pun yakin uang-uang tersebut sudah diterima oleh Novanto, Chairuman Harajap dan anggota DPR karena tidak pernah ada lagi penagihan dari DPR. Saat tidak ada yang tagih, kami anggap semua sudah terdistribusi," kata Andi.
(rei)