DREAMERS.ID - Mendiang Bondan Winarno yang lebih dikenal sebagai salah satu pakar kuliner dengan slogan "Maknyus"-nya tersebut, ternyata adalah wartawan investigati dan pernah meniti kariernya sebagai jurnalis dan penulis lepas di berbagai media antara lain Kompas, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Tempo, dan lain-lain.
Sejak 1984 hingga 1987, pria kelahiran Surabaya, 29 April 1950 itu menjadi redaktur kepala majalah ekonomi SWA. Lepas dari dunia jurnalistik, Bondan beralih menjadi pengusaha dan menjabat sebagai Presiden Ocean Beauty International, perusahaan makanan laut yang berbasis di Seattle, Washington, Amerika Serikat.
Pada 1998-1999, Bondan ditunjuk menjadi konsultan Bank Dunia di Jakarta. Dia kembali di dunia jurnalistik pada 2001. Saat itu dia ditunjuk sebagai pemimpin redaksi harian Suara Pembaruan. Salah satu karyanya sebagai wartawan investigasi yang paling dipuji adalah buku berjudul 'Bre X: Sebungkah Emas di Kaki Pelangi'.
image source: ghostwriter.com
Baca juga: Inikah Sebenarnya Penyebab Meninggalnya Bondan Winarno 'Maknyus'?
Beliau membongkar kasus pertambangan bodong di Kalimantan Timur yang dikenal sebagai Kasus Busang. Bondan menelusuri kematian skema penipuan para geolog hingga kerjasama perusahaan tambang asal Kanada, Bre X dengan Keluarga Cendana.Berawal dari kecurigaan Bondan atas kematian Michael T de Guzman, Manajer Eksplorasi PT Bre-X Corp, sebuah perusahaan pertambangan Kanada, yang disebut-sebut melompat dari helikopter yang membawanya dari Bandara Temindung, Samarinda, ke Busang.
Kemudian laporan jurnalistik tersebut disebut-sebut sebagai salah satu laporan investigasi terbaik di Indonesia. Selain berkarier dibidang investigasi, Bondan juga aktif menulis mengenai wisata kuliner Nusantara, seperti sebuah bukunya berjudul '100 Mak Nyus Makanan Tradisional Indonesia' pada 2013.
(rmh)