Dreamland
>
Lifestyle
>
Article

Terungkap! Uber Bayar Uang Tutup Mulut Miliaran untuk Hacker

22 November 2017 11:39 | 1640 hits

DREAMERS.ID - Uber Technologies Inc. mengalami pembobolan data besar-besaran yang terjadi sekitar Oktober tahun lalu. Dan baru-baru ini terungkap bahwa perusahaan membayar uang tutup mulut sebesar 100.000 USD (sekitar 1,35 miliar rupiah) pada si hacker dan meminta untuk menghapus data yang dicuri.

Dilansir dari Bloomberg, hacker berhasil mencuri 50 juta data pengguna Uber di seluruh dunia yang meliputi nama, alamat email, dan nomor telepon, serta 7 juta data pengemudi Uber yang mencakup nomor SIM. Untungnya, data penting seperti nomor Social Security, informasi kartu kredit, rute perjalanan, dan lainnya tidak dicuri.

Menutupi kejadian pembobolan data publik seperti ini sebenarnya melawan hukum. Namun jika diingat lagi, pada Oktober 2016, Uber tengah menjadi sorotan terkait pelanggaran privacy sehingga mungkin membuat kepala tim keamanan IT Uber Joe Sullivan menyembunyikannya.

Travis Kalanick yang saat itu masih menjabat sebagai CEO Uber juga baru mendapat kabar peretasan ini satu bulan kemudian, namun memutuskan untuk tidak mengungkap fakta ini ke publik. Barulah saat Uber dipimpin oleh CEO baru Dara Khosrowshashi, kejadian ini diungkap.

Baca juga: Penampakan Aplikasi Uber yang Sudah Mati di Indonesia

“Tak satu pun dari (kejadian) ini seharusnya terjadi, dan saya tidak akan membuat alasan untuk itu, ujar Dara dalam sebuah pernyataan resmi. “Kami mengubah cara dalam berbisnis,” imbuhnya. Setelah pengungkapan ini, Jaksa Agung New York Eric Schneiderman langsung melakukan penyelidikan mengenai peretasan tersebut.

Diketahui bahwa hacker melakukan peretasan dengan cara mengakses akun GitHun yang digunakan engineer Uber untuk berbagi kode. Dari situlah hacker berhasil mendapatkan username dan password yang kemudian digunakan untuk membuka akun AWS yang digunakan untuk operasional Uber sehari-hari. Setelah itu hacker bisa mendapatkan arsip data berisi informasi pengguna maupun pengemudi Uber.

Setelah berhasil mendapatkan data penting ini, pelaku mengirim email ke Uber untuk meminta uang tebusan yang disepakati perusahaan dengan janji sang hacker akan menghapus semua data yang dicuri. Uber juga memastikan bahwa data yang dicuri tidak pernah digunakan oleh hacker.

Atas kejadian ini, Joe Sullivan langsung diberhentikan dan kini Uber mempekerjakan Matt Olsen, mantan petinggi NSA untuk mengelola sisi keamanan Uber.

(fzh)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio