Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Mengenal Lebih Dekat Mahasiswa Pintar Peraih Gelar Doktor Termuda Indonesia dari ITB
20 Oktober 2017 11:40 | 1627 hits

DREAMERS.ID - Prestasi luar biasa berhasil diraih oleh anak bangsa, Grandprix Thomryes Marth Kadja, mahasiswa S3 Kimia Institut Teknologi Bandung. Pemuda ini resmi mendapatkan gelar doktor setelah berhasil menyelesaikan program S3 di usia yang sangat muda yaitu 24 tahun.

Direktorat Humas dan Publikasi ITB dalam siaran persnya menyatakan dengan mengangkat topik ‘zeolite sintesis, mekanisme, dan peningkatan hierarki zeolit ZSM-5’, Grandprix lulus dengan predikat cumlaude.

Selama menjalankan Studi S3 di ITB, Grandprix melakukan penelitian secara penuh di bawah bimbingan Dr Rino Mukti, Dr. Veinardi Suendo, Prof Ismunandar, dan Dr I Nyoman Marsih sebagai promotornya.

Grandprix menjelaskan, garis besar penelitiannya adalah fokus pada material yang banyak dipakai di industri seperti petrokimia dan pengolahan biomassa. Dalam sidang terbuka yang dihadiri keluarga, dosen, mahasiswa, dan beberapa tamu undangan dari luar ITB, Grandprix berhasil menjawab dengan baik pertanyaan-pertanyaan dari para penguji.

Salah seorang penguji datang dari Universitas Indonesia, Dr Yuni Krisnandi. Yuni adalah dosen senior FMIPA, Departemen Kimia, Kelompok Bidang Ilmu Kimia Anorganik yang saat ini menjabat Kepala Laboratorium Solid Inorganic Framework (SIF) Universitas Indonesia.

Sebelumnya, saat berusia 16 tahun Grandprix mengambil S1 jurusan Kimia di Universitas Indonesia. Berkat kecerdasannya, ia mampu jadi sarjana di usia 19 tahun dan mendapat predikat cumlaude.

Mengutip detikcom, Grandprix mengaku pernah juara olimpiade sains tingkat nasional saat mengenyam pendidikan di UI. Saat lulus S1, Grandprix juga mendapat tawaran beasiswa progrma S2 di Korea Selatan. Atas berbagai pertimbangan, Grandprix tidak mengambil tawaran beasiswa di Korea Selatan.

Grandprix memilih mengambil program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) yang digulirkan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) di tahun 2013. Setelah Lulus magister pada 2015, Grandprix telah sembilan kali mengeluarkan publikasi seminar berskala Internasional.


image source: ayokuliah.id

Pria kelahiran 31 Maret 1993 di Kupang, Nusa Tenggara Timur, telah menyedot perhatian banyak orang. Statusnya sebagai doktor ini tidak hanya memecahkan rekor lulusan S3 termuda di ITB, tapi di Indonesia. Grandprix tentunya telah mengukir sejarah baru dalam dunia pendidikan Indonesia.

Anak pertama dari tiga bersaudara ini menunjukan keunggulannya di bidang pendidikan sejak usia dini. Grandprix masuk SD pada umur 5 tahun dan lanjut ke kelas akselerasi di SMA sehingga usianya pada waktu masuk kuliah S1 adalah 16 tahun. Lulus S1 pada usia 19 tahun, lalu melanjutkan S2-nya dengan beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Kemenristekdikti.

Sebelumnya gelar doktor termuda dari ITB diraih oleh Dr. Megawati Zunita yang saat itu berusia 26 tahun. Megawati yang lahir pada 17 Juni 1987, mengambil Program Studi Kimia FMIPA ITB dan telah diwisuda pada 12 Juli 2013.

(rmh)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio