Dreamland
>
Berita
>
Article

Wartawan Kasus Panama Papers yang Mendunia Tewas Oleh Serangan Bom Mobil

19 Oktober 2017 16:15 | 1197 hits

DREAMERS.ID - Masih ingat dengan Panama Papers? Kasus dokumen yang bocor ke publik berisi nama-nama sejumlah pihak yang diduga melakukan pencucian yang terbesar di dunia. Sejumlah nama penting seperti pejabat hingga atlet terkenal pun masuk di dalamnya. Contohnya Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping hingga Lionel Messi pun ada di dalamnya.

Kini sebuah kabar mengejutkan terjadi, seorang wartawan wanita yang gencar mengulas dan menyelidiki Panama Papers di negaranya. Wanita tersebut bernama Daphne Caruana Galizia, wartawan sekaligus blogger asal Malta yang tulisannya dibaca lebih banyak daripada jumlah pembaca semua koran di Malta jika dijadikan satu.

Galizia meninggal tragis karena mobilnya, jenis Peugeot 108 hancur lebur oleh ledakan hebat pada Senin sore. Menurut media lokal, melansir Berita Satu, Galizia membuat laporan ke polisi 15 hari lalu karena menerima ancaman pembunuhan.

Dia mengunggah tulisan terakhirnya di situs Running Commentary pukul 14:35 sementara laporan terjadinya ledakan pukul 15:00. Polisi mengatakan jenazah korban belum diidentifikasi. Salah satu putranya mendengar ledakan itu dan langsung berlari menuju lokasi.


Image source: India Today

Baca juga: 3 Dokumen Ini Bongkar Rahasia Tokoh Penting, Sukses Hebohkan Dunia

Tulisan terakhirnya itu menuding Perdana Menteri Malta Josepg Muscat dan dua kroninya berhubungan dengan perusahaan luar negeri yang menjual paspor Malta dan menerima pembayaran dari pemerintah Azerbaijan.

Setelah kejadian tragis itu, pihak-pihak yang pernah dikritisi Galizia termasuk Presiden Malta Marie-Louise Coleiro Precaturut mengucapkan bela sungkawa. “Pada momen seperti ini, ketika negara diguncang oleh serangan yang begitu kejam, saya meminta semua orang untuk bicara secara terukur, tidak menghakimi, dan menunjukkan solidaritas," 

“Semua orang tahu Caruana Galizia adalah pengkritik saya yang sangat galak, baik secara politis maupun pribadi. Namun betapa pun juga tak seorang pun bisa membenarkan tindakan barbar seperti ini," kata Muscat.

Hingga kini belum ada pihak mana pun yang mengklaim bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Namun Perdana Menteri Muscat mengumumkan jika para agen penyidik federal Amerika atau FBI tengah dalam perjalanan ke Malta untuk membantu proses penyidikan.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio