DREAMERS.ID - Agnezmo kembali dengan single internasionalnya lewat lagu ‘Long As I Get Paid’. Karya barunya di dunia musik itu pun menuai reaksi dari masyarakat dunia dan juga menyita perhatian penikmat musik Indonesia.
Agnezmo menyuguhkan koreografi enerjik dan juga memasukkan unsur budaya Indonesia lewat kebaya rancangan Anne Avantie yang dipakainya. Namun ditengah kebanggan masyarakat Indonesia dengan busana kebaya yang dipakai Agnezmo, kontroversi terhadap video musi ‘Long As I Get Paid’ tak terhindarkan.
Penyanyi yang awalnya meniti karier sebagai penyanyi cilik ini dikatakan tak senonoh karena memakai kebaya yang dianggap terlalu terbuka. Seperti salah satu komentar netizen yang berbunyi,”Padahal udah keren banget tapi sayang gaya dan pakaiannya terlalu vulgar untuk saya sebagai orang timur khususnya Indonesia. Seharusnya Agnes bisa dong menonjolkan ciri khas ketimuran dengan berpakaian yg lebih sopan dan tertutup pasti tetap keren kok.”
Hal senada juga dikatakan netizen lain, bahkan Agnezmo dianggap kehilangan ciri khas dirinya. Beberapa dari mereka lebih menyukai karya Agnezmo yang sebelumnya bergenre ballad karena bisa memunculkan kualitas vokalnya. “Agnes makin nampak kebingungan mau bangunkan ciri khas nya sendiri”, kata netizen lainnya.
Kini Agnezmo tengah berada di Indonesia untuk mengisi sebuah acara. Dalam kesempatan itu pula, Agnezmo menjelaskan perihal kontroversi lagunya. "Saya selalu pengennya total, ceritanya juga biasanya agak lebih berani. Maksudnya lebih berani untuk tampil beda, tapi tidak hanya menjadi berbeda. Apalagi itu namanya art, kalau art harus lebih bebas istilahnya." jelas Agnez Mo di kawasan Kemayoran, Jakarta, beberapa waktu lalu, dikutip dari laman Bintang.
Lebih lanjut, Agnezmo tak ingin menahan kreativitas karena omongan orang lain. Baginya segala sesuatu harus jujur. “Jadi pada saat saya lagi mendengar lagunya, nulis atau rekaman, saya udah mikir visualnya seperti apa," kata Agnez Mo. “Jadi mau apakah itu ada kontroversi atau tidak, yang paling penting saya jujur menulis storyboard-nya berdasarkan dengan apa yang saya rasakan pada saat saya mendengar lagu," lanjut Agnezmo.
(bef)