DREAMERS.ID - Di tengah ‘kisruh’ isu uji coba misil rudal balistik Korea Utara yang dua kali ditembakkan di langit Jepang membuat geram negara terkait lainnya seperti Korea Selatan dan Amerika Serikat yang terkenal sebagai sekutu. Namun nyatanya Korea Selatan berencana memberikan bantuan kemanusiaan ke negeri saudaranya itu.
Melansir Korea Herald pada Kamis (14/9) kemarin, Seoul berencana memberikan bantuan ke Korea Utara sejumlah US$8 atau setara dengan Rp1.04 triliun. Via organisasi internasional di tengah suasana global yang memanas melawan rezim komunis Korut itu.
Pengumuman ini cukup mengejutkan lantaran hanya selang beberapa hari setelah sanksi dari PBB diberikan ke Korut. Tentu saja, hal ini ditentang langsung oleh Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga. Pihak Jepang mengatakan ini bukan saatnya memberikan bantuan, melainkan untuk menambah tekanan pada Korut.
Wajar Jepang bereaksi pasca terjadi lagi peluncuran rudal Korea Utara yang melintasi langit Jepang kemarin. Disebutkan pula, penembakan rudal kali ini adalah yang terjauh berhasil dilakukan oleh negara pimpinan Kim Jong Un tersebut. Pihak Korea Selatan pun menanggapi hal tersebut.
Baca juga: Korea Utara Kutuk Keras Amerika yang Gunakan Hak Veto Tolak Gencatan Senjata di Gaza
“Sikap dasar administrasi (Korsel) saat ini adalah bantuan kemanusiaan harus dilanjutkan tanpa memperdulikan pertimbangan politik,” kata Kementerian Unifikasi Seoul.Dari rencana US$8 juta tersebut, ada sekitar US$4.5 juta yang akan dialokasikan via Program Makanan PBB sementara sisanya akan dipergunakan untuk bantuan vaksinasi dan program kesehatan di Korea Utara.
Jika terealisasi, program ini akan jadi bantuan kemanusiaan Presiden Moon Jae In yang pertama untuk Korea Selatan. Karena selama pemerintahan sebelumnya, oleh Presiden Park Geun Hye, semua bantuan ke Korut dihentikan sebagai sanksi atas tes nuklir keempat pada Januari tahun lalu.
Alasan mendasar Korea Selatan bersikukuh memberi bantuan adalah karena bantuan tersebut diperuntukkan bagi anak-anak dan wanita di Korea Utara yang diklaim membutuhkan bantuan makanan dan kesehatan.
(rei)
Share 
