Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Seperti Ini Gelapnya Industri Film Porno di Jepang yang Dianggap Sangat 'Lumrah'
08 September 2017 18:45 | 15399 hits

DREAMERS.ID - Di Indonesia, hal berbau pornografi dan perilaku seksual jadi konsumsi publik secara terbuka masih dianggap tabu. Namun berbeda dengan di Jepang, di mana dunia porno dijadikan industri profesional dan jadi tepat mencari rezeki untuk banyak orang.

Belum lagi kehebohan munculnya Sera Amane atau Sailor Amane, artis film dewasa yang disebut berasal dari Indonesia melakukan syuting di Jakarta. Diawali dengan adegan Sera mengelilingi Kota Tua dengan sepeda, aksi selanjutnya pun tidak pantas dengan melakukan hubungan seksual bersama dua pria berkali-kali.


Sera Amane (Tribunnews)

Melansir Merdeka, hal itu belum seberapa dengan kelamnya keaslian industri film porno di Negeri Sakura. Dengan produksi tak kurang dari 20 ribu film setiap tahun, perputaran uang di bisnis mesum ini mencapai US$4.4 miliar atau sekitar Rp 57 triliun per tahun.

Baca juga: Mantan Kontestan 'Produce 101 Season 2' Jeong Joong Ji Meninggal Dunia Diduga Bunuh Diri

Ribuan wanita muda muncul untuk debut atau pemain baru. Jika sukses, mereka akan dikontrak hingga ratusan judul film. Namun jika tak laku, mereka hanya akan tampil satu atau dua kali. Belum lagi dengan kemalangan yang harus diterima para pemain baru.

Tahun 2016 lalu terdapat 130 kasus, di antaranya adalah para wanita bintang panas itu dipaksa berhubungan seks tanpa alat pelindung serta diperkosa ramai-ramai saat syuting. Biasanya, kasus itu didasari adanya penipuan dalam surat kontrak kerja.

Para gadis muda itu awalnya ditawari menjadi model namun justru dipekerjakan sebagai bintang porno. Ketika sadar telah ditipu dan ingin putus kontrak, mereka diancam dengan tuntutan hukum. "Para perempuan ini dipaksa bermain dalam film penyiksaan seks tanpa mereka inginkan," kata seorang pengacara, Yukiko Tsunoda.

Kelompok aktivis dan pengacara itu mengatakan mereka menerima banyak laporan dan permintaa tolong dari gadis muda kisaran 20-an tahun, termasuk juga kaum laki-laki. Setidaknya dilaporkan ada satu gadis gantung diri setelah dipaksa menandatangani kontrak di dalam satu ruangan dipenuhi laki-laki.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio