DREAMERS.ID - Awal minggu ini, Korea Selatan hingga dunia digemparkan oleh kasus bullying anak di bawah umur yang tega menyiksa sesama temannya dengan brutal. Laporan terbaru menyebut jika ada total 7 orang pelajar sekolah menengah yang terlibat dalam penyerangan sadis tersebut.
Dengan cepat, netizen Korea Selatan mendapat identitas salah satu pelaku beserta foto-fotonya, Jeong Yu Mi. Seiring berjalannya investigasi kasus tersebut, masyarakat menuntut hukuman seberat-beratnya pada para pelaku hingga ayah Jeong Yu Mi pun angkat bicara.
“Membutuhkan waktu yang sulit namun saya mengerahkan keberanian untuk bicara. Setelah menenangkan hati kemarin, saya menonton video penyerangan dan melihat hal itu melebihi kekerasan yang dilakukan orang dewasa, hati saya masih bergetar hingga kaki saya lemas,” kata ayah pelaku Jeong Yu Mi.
Baca juga: YouTuber Pyo Ye Rim Korban Bullying Ditemukan Tewas
“Saya percaya ini adalah harga yang harus kami bayar untuk perbuatan dia (Jeong Yu Mi). Kami menerima lebih dari 1.000 telepon per hari, mengatakan agar kami bunuh diri saja. Beberapa dari mereka juga ingin tahu di mana kami tingga. Saya mengakui saya memiliki pemikiran negatif, tapi kami ingin menyelesaikan masalah ini dulu karena keluarga kami juga harus melanjutkan hidup,”“Saya pertama kali mengetahui tentang insiden tersebut ketika polisi menelepon. Saat itu sudah malam namun ia (Yu Mi) belum pulang jadi saya telepon dia. Saya harus berangkat kerja Subuh keesokan harinya jadi saya bilang ingin bertemu sebelum ia tidur, dan dia menjawab ‘Ok’. Saat itu saya tidak berpikiran dia terlibat dalam penyerangan,”
“Saya akan berlutut dan meminta maaf (pada korban dan keluarga).Saya ingin memegang tangan (korban) dan menangis. Saya berjanji kami akan membayar harga (yang sepadan) untuk kejahatan yang tak termaafkan.” Tutup ayah Jeong Yu Mi.
Sang ayah juga mengatakan kini anaknya berada di pusat penahanan anak-anak dan tidak memegang ponsel. Yu Mi tengah mengintrospeksi dan berjanji ia ‘tidak akan melakukannya lagi’. Sementara itu dari sisi korban berinisial A mengungkapkan dirinya tidak akan pernah memaafkan korban yang telah menyakiti dan membuatnya babak belur parah.
(rei)