DREAMERS.ID - Persaingan di industri smartphone begitu dinamis, namun nama merk Samsung dan Apple selalu mendominasi pasar. Dalam kuartal kedua tahun 2017 ini, salah satu vendor asal Tiongkok rupanya mampu menggeser posisi Apple sebagai produsen ponsel cerdas nomor dua terbesar di dunia.
Laporan terbaru dari lembaga riset Counterpoint menunjukkan jumlah pengiriman ponsel Huawei sudah melampaui iPhone, dan berhasil menikung Apple yang dalam beberapa tahun belakangan ini selalu menguntit Samsung.
Melansir dari CNN, Counterpoint mengatakan faktor kunci yang membawa Huawei menyalip Apple adalah konsistensi di bidang riset dan pengembangan. "Pencapaian berskala global yang diperoleh Huawei ini tak lepas dari investasi yang konsisten di R&D dan manufaktur, ditambah pemasaran yang agresif dan kanal penjualan yang makin besar," ujar Direktur Riset Counterpoint Peter Richardson, Selasa (5/9).
Baca juga: Bersaing dengan Google, Huawei Luncurkan Petal Maps di 140 Negara
Kendati demikian, Huawei masih punya satu kendala penting. Di beberapa kawasan seperti Amerika Utara dan Asia Selatan, kehadiran Huawei masih terbatas. Ditambah dengan Apple yang akan segera meluncurkan iPhone baru dalam waktu dekat, sehingga diperkirakan kalau posisi Huawei sebagai produsen nomor dua terbesar ini tak bertahan lama.Ancaman itu juga diperkuat oleh data ponsel cerdas terlaris saat ini masih dipegang oleh iPhone 7 dan iPhone 7 Plus. Laporan Juli 2017 menyebutkan kedua ponsel itu masing-masing mengambil 4 persen dan 2,9 persen dari pangsa pasar ponsel cerdas global.
Terlebih dari daftar 10 ponsel terlaris di laporan tadi, tak ada ponsel Huawei sama sekali yang masuk. Samsung mendominasi dengan empat ponselnya, sementara Oppo menyelipkan dua, kemudian ada satu ponsel Xiaomi yang juga menembus daftar ponsel terlaris.
Hal ini menandakan bahwa kesuksesan Huawei menempati posisi dua lantaran banyaknya jenis produk yang mereka luncurkan tanpa didukung produk tertentu yang unggul di pasaran. "Kendati punya portofolio yang beragam, hanya sedikit pengaruhnya ke pengakuan merek Huawei secara keseluruhan, sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh Huawei agar terus berkembang," ucap analis senior Counterpoint Pavel Naiya.
(fzh)