DREAMERS.ID - Ramai tuntutan Indonesia sebagai pelopor kedamaian atas konflik Rohingya di Myanmar, Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memilih ketua tim pencari fakta (TPF) yang ternyata adalah orang Indonesia.
Sebenarnya, pemilihan ketua TPF ini telah dilakukan PBB sebelum berita pembantaian dan kekerasan yang menimpa Muslim Rohingya beredar luas. Tepatnya pada 27 Juli 2017, Presiden Dewan HAM PBB, Joaquin Alexander Maza Martelli (El Salvador) menunjuk Marzuki Darusman sebagai ketua TPF.
"Darusman akan bergabung dengan Radhika Coomaraswamy (Sri Lanka) dan Christopher Dominic Sidoti (Australia) yang pengangkatannya diumumkan pada bulan Mei," kata Martelli dalam siaran pers UNHR.
Baca juga: Ratusan Warga Rohingya Tiba Di Pesisir Aceh Ditolak Warga, Ini Alasannya
Melansir Suara, TPF Myanmar itu berfungsi secara independen dan obyektif serta akan didukung oleh tim spesialisasi hak asasi manusia di Jenewa. Tim itu mempunyai berbagai keahlian."Mencari fakta dan keadaan dari dugaan pelanggaran hak asasi manusia baru-baru ini oleh pasukan militer dan keamanan, dan pelanggaran, di Myanmar, khususnya di Negara Bagian Rakhine," kata Martelli memaparkan tugasnya.
Marzuki Darusman sendiri adalah seorang pengacara dan aktivis hak asasi manusia yang menjabat sebagai Pelapor Khusus tentang situasi HAM di DPRK (2010-2016). Ia juga anggota Komisi Penyelidik HAM di Korea Utara sejak 2013 hingga 2014.
Marzuki Darusman juga dikenal pernah menjabat sebagai Ketua Komnas HAM Indonesia serta Jaksa Agung tahun 1999-2001. Ia juga diangkat oleh PBB Ban Ki-Moon ke Komisi Investigasi untuk menyelidiki pembunuhan mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto tahun 2009.
(rei)