DREAMERS.ID - Sebuah data yang diungkapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menunjukkan bahwa netizen atau pengguna media sosial di Indonesia ternyata cenderung lebih menyukai konten negatif ketimbang yang positif.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani Pangarepan mengungkapkan hal tersebut setelah melihat lebih banyak orang memberi tanda suka (like) atas konten negatif di Indonesia. Mereka bahkan tidak segan untuk membagikan (share) konten itu.
Miris memang, namun berdasarkan datanya, sepanjang 2017 penyebaran konten berbau negatif terbilang tinggi. Samuel mencatat bahwa ada sekitar 5.000 ujaran kebencian, fitnah dan hoax sepanjang tahun ini. Namun penyebarannya naik turun, tergantung isunya.
Baca juga: 5 Manfaat Positif dari Melakukan 'Digital Detox', Apa Itu?
“Februari dan Maret turun, April turun, lalu Mei tiba-tiba muncul lagi tidak tahu ada apa, habis itu turun lagi. Kemarin kami lihat ada kenaikan juga,” kata Samuel, mengutip CNN Indonesia. Setiap hari ia bisa memblokir minimal satu situs yang menyebarkan ujaran kebencian maupun konten negatif. Dominasi konten yang diblokir itu adalah soal pornografi. Konten ke-dua terbanyak adalah hoax dan ujaran kebencian, lalu judi dan penipuan, serta radikalisme.Samuel menegaskan, untuk menanggulangi banyaknya sebaran ujaran kebencian semacam itu, kebiasan mengapresiasi konten negatif harus segera diubah. “Harus dibalik, konten positif yang harus di-like dan di-share. Jadi kita ambil alih lagi, banyakin konten positif.”
Apa kamu termasuk yang suka konten negatif Dreamers? Yuk segera diubah ^^
(fzh)
Share 
