DREAMERS.ID - Kantor berita Korea Utara, KCNA memang gemar memamerkan kegiatan sang pemimpin tertinggi, Kim Jong Un. Terutama ketika kunjungan militer yang memperlihatkan kekuatan negara otoriter itu. Namun belakangan Korea Utara dinilai tak sengaja membocorkan rencana rudal terbarunya.
Mengutip dari BBC, foto-foto yang dirilis KCNA memperlihatkan Kim Jong Un tengah berbincang di sebuah ruangan Akademi Sains Pertahanan dengan sejumlah pria berseragam militer. Namun di belakang mereka, terdapat skema dua rudal balistik, yaitu Hwasong-13 dan Pukguksong-3
Hwasong-13 terlihat seperti rudal balistik antarbenua yang terdiri dari tiga bagian dan berbahan bakar padat, tidak seperti rudal berbahan bakar cair Hwasong-14 yang diuji Korut pada Juli lalu.
Adapun Pukguksong-3 adalah rudal balistik baru berbahan bakar padat yang diluncurkan dari kapal selam. Rudal itu dirancang agar bisa menyasar target lebih jauh dari Pukguksong-1 dan Pukguksong-2 yang diuji coba pada 2016 lalu.
Baca juga: Korea Utara Kutuk Keras Amerika yang Gunakan Hak Veto Tolak Gencatan Senjata di Gaza
Korut juga sempat merilis foto-foto kunjungan Kim Jong Um ke lembaga litbang pertahanan tepat pada hari ketiga latihan militer gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat. Dalam foto tersebut, tampak foto Pangkalan Udara Andersen milik AS di Guam. Foto ini sempat jadi pembicaraan karena Korut sebelumnya mengklaim siap melepaskan rudal ke Guam.Meski begitu, pakar militer dari Forum Keamanan dan Pertahanan Korea, Shin Jong Woo mengatakan Korut punya sejarah menampilkan senjata atau sekedar rancangan melalui media pemerintah untuk pamer kekuatan ke dunia.
Kegiatan itu dianggap hanya gertak sambal belaka, karena foto Pangkalan Andersen di Guam itu telah berusia 6 tahun dan bisa diakses melalui Google Earth. Sama seperti tahun 2013, sebuah foto dengan latar belakang poster besar bertuliskan aksara hangul Korea, 'Rencana serangan ke daratan AS' lengkap dengan target rudal ke Austin, Texas.
Sayang foto itu tak ditanggapi serius bahkan jadi bahan bercandaan sejumlah pengguna Twitter di Texas. Terlebih, saat ini Korea Utara diyakini tidak memiliki kemampuan teknis untuk melaksanakan rencana serangan tersebut.
(rei)