DREAMERS.ID - Hubungan yang ‘sehat’ bisa dilihat dari kestabilan kondisi mental dan fisik. Sayangnya, kekerasan kerap terjadi sejak hubungan sebelum menikah atau pacaran. Seperti yang nampak dalam penelitian di Korea Selatan baru-baru ini.
Sebuah kesimpulan menunjukkan jika 8 dari 10 lelaki Korea melakukan kekerasan pada pacarnya. Menurut studi yang digagas oleh Korean Institute of Criminology (KIC), sebanyak 1.593 dari 2.000 pria Korsel atau sebanyak 79.7% mengaku mereka menyiksa kekasihnya saat berpacaran.
Sebanyak 71% mengaku jika mereka mengontrol kegiatan personal kekasihnya. Contohnya melarang mereka bertemu dengan teman-teman, mengisolasi dari kehidupan luar, bahkan termasuk keluarga sang perempuan itu sendiri.
Baca juga: Bunuh Diri Masih Menjadi Penyebab No. 1 Kematian Anak Muda Korea
Sekitar 485 orang dari mereka berulangkali menghubungi pacarnya untuk mengetahui sedang bersama siapa hingga teleponnya diangkat. Sebagian juga mengatur pakaian yang akan dipakai kekasihnya.Sekitar 603 pria mengatakan mereka melakukan kekerasan seksual, diikuti oleh kekesaran psikologis seperti kerap membanting pintu, termasuk kekerasan fisik yang menyebabkan luka. Kekerasan seksual yang dilakukan contohnya adalah menyentuh dada, bokong dan alat kelamin kekasihnya tanpa persetujuan.
Sekitar 100 orang peserta studi mengatakan mereka membuat memar pacarnya hingga meninggalkan bekas luka, bahkan hingga sang wanita pingsan atau patah tulang.
“Tingginya jumlah tindakan kekerasan menunjukkan jika penyiksa tidak sadar jika tindakan mereka itu adalah kesalahan dalam berhubungan (pacaran),” ungkap kata peneliti KIC, Hong Young Oh. “Namun korban yang dibatasi aktivitasnya oleh sang kekasih melihatnya sebagai suatu hal yang serius dan jadi motif untuk putus,”
(rei)