Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Lifestyle
>
Article
Rahasia Kesuksesan Jack Ma Jadi Orang Terkaya di Tiongkok Meski Bodoh Matematika dan Teknologi
15 Agustus 2017 20:00 | 2480 hits

DREAMERS.ID - Siapa yang tak mengenal Jack Ma? Pendiri sekaligus CEO Alibaba ini dikenal sebagai sosok yang kontroversial, dibenci sebagian orang namun banyak juga mengaguminya bahkan menganggapnya sebagai pahlawan internet dan panutan.

Dilansir dari Detik, orang terkaya di Tiongkok ini tak pernah takut mendobrak aturan, asalkan dirinya yakin bisa berhasil dengan caranya. Sehingga tak heran, jika tudingan sebagai penipu, orang gila dan paranoid menjadi kata yang kerap digunakan media sana untuk menggambarkan pria berusia 49 tahun tersebut.

"Saya tidak pandai Matematika, saya tidak pernah belajar manajemen dan masih gagap membaca laporan akuntansi," katanya. Pada ujian Matematika, ia hanya mendapat skor 1 dari nilai 120 yang diberikan. Ini membuatnya gagal masuk perguruan tinggi. Karenanya, Jack Ma muda sempat merasa minder dan menyebut dirinya hanya orang luar yang tak diakui keberadaannya.

Baca juga: Sosok Lu Xinze, Remaja 20 Tahun yang Diprediksi Jadi Penerus Jack Ma

Dan tak seperti Bill Gates atau Steve Jobs, Jack Ma tidak punya latar belakang ilmu komputer atau teknologi informasi. Dia bahkan tidak pernah mendengar kata 'komputer' di masa kecilnya. Meski begitu, ditangannya, Alibaba bertransformasi dari perusahaan kecil yang bermula di sebuah apartemen menjadi kerajaan e-commerce yang disegani rivalnya.

Dari kecil, Jack Ma juga hidup berkekurangan. Tapi insting bisnisnya memang hebat dan tekadnya kuat. Dia sering mengalami kegagalan dan ditolak di banyak perusahaan sebelum mencapai kesuksesan seperti sekarang.

Kegagalan demi kegagalan tak membuatnya menyerah begitu saja. Ketabahan itu yang menguatkan Jack Ma saat mendirikan situs e-commerce Alibaba pada 1999. Pada awalnya, ia sering menerima kata 'tidak', pada setiap perusahaan yang didatanginya saat memperkenalkan Alibaba. "Saya ingat di 2001, kami berusaha mendapatkan USD 5 juta dari pemodal di Amerika Serikat dan ditolak. Saya katakan, saya akan kembali lagi dengan nilai yang sedikit lebih banyak," kenangnya.

Mungkin pemodal tersebut saat ini menyesali keputusan mereka. Karena Alibaba kini punya nilai market capital USD 400 miliar. Saat penawaran saham perdana (IPO) di 2014, Alibaba pun tercatat sebagai perusahaan dengan IPO terbesar dan performanya masih terus bersinar.

(fzh)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio