DREAMERS.ID - Kelompok feminis Korea Selatan berdemonstrasi menuntut hal yang sepertinya tidak pernah diminta di tempat lain. Namun bukan tanpa alasan, mereka memiliki perhatian tersendiri pada wanita yang berhubungan dengan tingkat stres.
Perlu diketahui, standar kecantikan di Korea Selatan sangatlah tinggi. Tingkat bullying di sana juga tinggi hanya karena sedikit lebih gemuk, tidak memiliki kelopak mata ganda dan tidak memiliki pipi tirus. Karena itu, syarat untuk menjadi model di sana juga ketat.
“Dalam masyarakat Korea, hanya ada kelompok ‘normal’ dan ‘rata-rata’. Sisanya tidak masuk mana pun, dan orang gemuk akan jadi bahan olokan. Mereka yang gemuk dicap pemalas, menjijikan dan tidak sehat,” kata model plus-size Kim Gee Yang.
Karena itu, warga Korea Selatan sendiri mengeluhkan sulitnya mendapatkan baju dengan ukuran sedikit lebih besar. Umumnya, toko baju hanya menyediakan ukuran ‘normal’ dan ‘rata-rata’ wanita. Rabu (27/7) kemarin, asosiasi dari 6 kelompok perjuangan hak wanita berdemonstrasi atas perusahaan-perusahaan clothing yang hanya menyediakan ukuran terbatas.
Baca juga: Bunuh Diri Masih Menjadi Penyebab No. 1 Kematian Anak Muda Korea
Menurut laporan Korea Women’s Enviromental Network (KWEN), dari 31 clothing brand termasuk FOREVER21, H&M, Uniqlo dan MIXXO, 74.2% gagal memberikan pilihan ukuran karena hanya menyediakan 3 ukuran, yakni S, M, L.Hanya 25% yang menyediakan ukuran XS dan 30.1% menyediakan ukuran XL. Mereka juga mengkritisi bentuk manekin yang dipajang di toko pakaian sangat kurus dengan tinggi sekitar 175 hingga 180 cm.
“(Akibatnya), banyak wanita melakukan diet, menderita stres dan gangguan mental serta penyakit kelainan pola makan,” ungkap Ko Kum Sook dari (KWEN). “Lebih banyak ukuran berarti lebih memperhatikan hak kesehatan wanita untuk dilindungi,”
Miris memang, hanya dengan melihat wanita lain terlihat sempurna, seseorang bisa stres dan kecewa atas dirinya sendiri karena tuntutan sosial akan penampilan. Meningkatnya tindakan operasi plastik di negeri ginseng itu juga dipengaruhi oleh hal di atas.
(rei)