DREAMERS.ID - Setelah resmi dirilis pada 8 Juni kemarin, mini album comeback solo G-Dragon langsung menjadi perbincangan hangat publik. Bukan soal pergantian lagu mendadak, melainkan juga bentuk fisik albumnya yang ditolak dan disebut bukan album oleh Gaon Chart.
G-Dragon pun sudah menuliskan respon panjang terkait hal tersebut di akun Instagram pribadinya. Menurutnya, bukan bentuk fisik dari album yang paling penting, melainkan lagu-lagu atau karya yang ada didalamnya yang bisa didengarkan siapapun, dimanapun, dan kapanpun, “Melodi yang bagus dan lirik adalah segalanya,” tulis leader Big Bang ini.
Menyusul respon dari GD, YG Entertainment juga angkat bicara dan memberikan protes keras terhadap penolakan album baru artinya. Pertama, mereka menjelaskan bahwa pemilihan USB dikarenakan mereka ingin membagikan konten yang lebih banyak. CD hanya menampung sekitar 700MB, sedangkan USB yang digunakan untuk album GD sebesar 4GB.
“Sekali kau memasukkannya ke komputer, kau bisa mengakses situs tertentu. Di situs itu, kau bisa mengakses tidak hanya musik, tapi berbagai foto dan video musik. (Penambahan konten) akan disedikana oleh YG Entertainment sampai akhir tahun ini. Kalian bisa mengunduhnya dan dimasukkan ke USB,” papar perwakilan agensi raksasa itu.
Baca juga: YG Entertainment Umumkan Tindakan Hukum Terhadap Deepfake yang Tidak Pantas dari Artis Mereka
Lebih lanjut, YG Entertainment mengatakan, “Album USB G-Dragon tidak hanya bisa digunakan sekali, tetapi dengan cara yang revolusioner membuatnya bisa digunakan dalam jangka waktu lama. Konsumer bisa menambah atau menghapus konten sesukanya. Tidak banyak lagi orang yang di dunia yang menggunakan CD players untuk mendengarkan musik”.“Sekarang, ‘album fisik’ bukan lagi sebagai sarana orang mendengarkan musik, tetapi lebih ke produk fanservice untuk penggemar,” tambahnya.
YG Entertainment juga tidak masalah dengan penolakan dari Gaon Chart, “Kami lebih tertarik dengan musik dan dunia baru. Kami pikir isu ini adalah cara berpikir mereka yang tua tidak bisa mengikuti perubahan generasi saat ini. Kami tidak mengerti kenapa mereka mencoba untuk membatasi penjualan offline hanya dengan CD”.
Bagaimana menurut kalian, Dreamers?
(mth)