DREAMERS.ID - Gelombang budaya Korea atau Hallyu Wave kini semakin mengglobal. Tak hanya pemasarannya, bahkan para artisnya pun kini tak hanya diisi oleh orang Korea Selatan asli. Beberapa grup idola K-Pop mulai memiliki member non-Korea seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Thailand.
Kesuksesan tersebut sekan menjadi pembelajaran bagi Kedutaan Besar Indonesia di Korsel dan mempertanyakan mengapa tak ada satupun warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat di dalamnya.
"Saya pikir jalan keluarnya hanya satu, Indonesia harus merangkul manajemen entertainment paling kondang di Korea Selatan,” ujar Duber RI di Korsel Umar Hadi saat menggelar buka puasa bersama dengan petinggi SM Entertainment seperti disampaikan lewat keterangan resmi, Minggu (4/6).
Baca juga: SM Entertainment Rencana Debutkan Girl Group Baru 5 Tahun Setelah aespa
Dalam kesempatan itu, Nikki Semin, salah satu petinggi SM mengungkapkan rencananya untuk mendirikan semacam perusahaan di Tanah Air bagi anak-anak muda Indonesia guna digembleng secara khusus menjadi seorang idol.Bahkan, peserta yang dianggap berpotensi nantinya akan ‘dikawinkan’ dengan grup-grup K-Pop bentukan SM Entertainment. Dengan begitu, akan makin banyak anak muda Indonesia yang go internasional. "Saya pikir, di Indonesia SM akan menemukan banyak bibit-bibit bintang yang bisa naik kelas ke tingkat internasional. Kita siap menggemblengnya," ujar Nikki.
Seperti diketahui, SM Entertainment adalah salah satu agensi hiduran di Korea Selatan yang paling banyak mencetak bintang K-Pop. Selama bertahun-tahun, SM Entertainment telah menjaring dan menyalurkan bakat anak muda Korea Selatan lewat sekolah khusus mereka.
(fzh/Detik)