DREAMERS.ID - Setiap umat Muslim di berbagai negara yang menjalankan ibadah puasa memiliki tantangan tersendiri dengan waktu berpuasa yang berbeda-beda. Ada sebagian negara yang memiliki durasi puasa yang singkat di bawah 10 jam, namun ada pula yang mencapai 20 jam. Lalu bagaimana jika puasa dilakukan di luar Bumi alias luar angkasa?
Pengalaman berpuasa di antariksa ini pernah dirasakan oleh Sultan bin Salman Al Saud, yang merupakan putra kedua dari Raja Salman. Di tahun 1985, Sultan menjalani puasa di luar angkasa ketika ambil bagian sebagai astronot dengan spesialis di wahana Discovery milik NASA.
Pencapaiannya menuju antariksa mencatatkan nama Sultan sebagai muslim pertama yang terbang ke luar angkasa. Mengutip Arabnews, Sultan mengenang pengalamannya menjalankan ibadah di antariksa. Saat itu kedatangannya di sana bertepatan dengan Ramadhan 1405 H.
Selama menjalankan misi di antariksa, Sultan tetap berpuasa. "Perjalanan itu awalnya dijadwalkan mulai 24 Ramadhan tapi ditunda hingga 29 Ramadan," kata Sultan, mengutip CNN. Dengan demikian ia berangkat ke antariksa di akhir Ramadhan.
Baca juga: Nikita Willy Ungkap Ada yang Spesial di Lebaran Tahun Ini
Tepat di tanggal itu, Sultan dan timnya melaju dengan pesawat Discovery. Sebelum terbang, Sultan melaksanakan sahur dan salat subuh. Sementara untuk mencari panduan berpuasa di luar angkasa, Sultan mencari nasihat kepada ahli agama bernama Sheikh Abdul Aziz Bin Baz."Ahli agama mengatakan saya bisa berbuka puasa dengan mengacu waktu di Bumi tempat saya berangkat," ujarnya. Karena Discovery memulai misinya dengan lepas landas di Kennedy Space Center di Florida, Sultan pun memakai waktu Florida sebagai acuan berbuka puasa.
Sultan benar-benar mengandalkan saran dari Bin Baz untuk beribadah selama di luar angkasa. Selain puasa, saran itu ia butuhkan untuk melaksanakan salat. Contohnya adalah masukan yang diterima untuk menyucikan tubuhnya sebelum salat menggunakan handuk basah. Opsi itu diputuskan karena ketiadaan gravitasi di luar angkasa.
Selain puasa dan salat, Sultan juga membaca Al Quran. Tak tanggung-tanggung, ia bahkan mengkhatamkan Al Quran dalam waktu enam hari saja. Ia melengkapi ibadahnya di luar angkasa dengan merayakan Idul Fitri 1405 H. Dengan begitu, ia juga berhasil mengamati Bulan dari dalam pesawat STS-51-G di hari raya tersebut.
Dengan pencapaian itu, Sultan tak hanya terdaftar sebagai muslim pertama yang berhasil ke luar angkasa. Ia juga tercatat sebagai anggota kerajaan sekaligus warga Arab pertama yang mengunjungi antariksa.
(fzh)