Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Artis
>
Article
Curhatan Isi Hati Demian Soal Profesi Sulap di Indonesia yang Kerap Tak Dihargai
02 Juni 2017 17:00 | 1467 hits

DREAMERS.ID - Demian Aditya menjadi salah satu pesulap Indonesia yang kemampuannya patut diperhitungkan. Demian yang mulai menggeluti dunia sulap sejak umur 10 tahun secara otodidak ini pun kerap dibicarakan karena aksinya yang luar biasa. Belakangan Demian kembali mencuri perhatian saat ia tampil dalam ajang pencarian bakat 'America's Got Talent'.

Dibalik kesuksesan karirnya ternyata Demian Aditya menyimpan keluh kesah mengenai profesi pesulap di Indonesia. Menurutnya, pertunjukkan seni ini masih dipandang sebelah mata di Indonesia dan 'dibatasi' ruang geraknya untuk dipertontonkan di televisi nasional. Hal tersebut ia ungkapkan melalui akun Instagram pribadinya beberapa pekan lalu.

"Terkadang ngerasa susah ketika gue harus mencintai bangsa yang tidak mencintai gue," tulis Demian sebagai keterangan foto yang diunggahnya pada 17 Mei 2017 lalu.

"Berkarya sepenuh hati, tapi setiap karya yang gue pertunjukan mayoritas mendapatkan teguran dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Segala gerak gerik dibatasi dalam pertunjukan yang akan gue persembahkan untuk penonton di Indonesia, seakan-akan tidak bisa berkutik lagi untuk gue pekerja seni sulap dalam memperkenalkan seni yang gue cintai sampe mati ini," lanjut Demian.


image source: instagram.com/_demianaditya_

Pesulap 36 tahun ini juga menyayangkan respon penonton Indonesia yang belum bisa menghargai profesi sulap dan menganggapnya sebagai tipuan belaka. Namun mereka (penonton) justru menaruh perhatian lebih besar pada film-film bioskop yang mengusung cerita fiktif.

"Era jaman sekarang ini pun gue merasa penonton di Indonesia tercinta ini mayoritas tidak lagi bisa menghargai dan menikmati sulap sebagai hiburan, mereka selalu menganggap sulap itu adalah penipuan," jelasnya.

"Tapi semua orang pergi ke bioskop dan beli tiket (*bayar) untuk nonton film yang jelas-jelas isi ceritanya hanyalah rekaan, animasi 3D dan tipuan cinematografi tapi mereka semua bisa terhibur tanpa komplain 'Wah boongan ini ceritanya!!'. Why??" lanjutnya.

"Kalau begini terus seni sulap di Indonesia bisa hilang sejalannya waktu, apa gue harus biarkan seni ini hilang begitu saja? Mungkin, toh nggak ada yg peduli juga,so why should I care?" pungkas suami Sara Wijayanto tersebut.

(dits)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio