Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Flakka, Ganja yang Bikin Penggunanya Jadi 'Zombie'
29 Mei 2017 13:10 | 6833 hits

DREAMERS.ID - Belakangan ini masyarakat diresahkan oleh beredarnya informasi dan video mengenai bahayanya ganja jenis flakka atau alpha-Pyrrolidinopentiophenone yang mendatangkan bahaya bagi penggunanya melebihi bahaya kokain. Yang lebih meresahkan, ganja jenis ini juga memiliki efek mengubah penggunanya jadi zombie.

Seperti yang ditampilkan dari video yang dibagikan oleh pengguna media sosial, obat ini dapat membuat pencandunya memberi respon agresif yang luar biasa. Kebanyakan pecandu akan meronta, menjerit, bahkan melukai diri sendiri ketika obat ini 'merasuk' dan mempengaruhi mereka.

Terkait bahaya ganja flakka, BNN menyampaikan jika mereka telah menurunkan tim untuk melakukan penelitan, "Nah ini sedang dalam penelitian laboratorium," ujar Buwas di Pusdiklat BPK, dikutip dari Detik, Senin (29/5).


Salah satu efek Flakka pada pengguna (Daily Mail)

Baca juga: Penjelasan BNN Soal 'Narkoba Zombie' Flakka yang Diduga Sudah Beredar di Indonesia

Menurut Buwas, Flakka merupakan ganja sintetis dan mengandung campuran-campuran khusus yang membuat ganja itu memiliki dampak luar biasa. Di dunia maya, campuran tersebut biasa dikenal dengan sebutan Flakka. Ada juga yang menyebutnya sebagai gravel.

Campuran berbentuk kristal putih tersebut diyakini memiliki efek yang membahayakan. Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, tampak beberapa pengguna Flakka bergerak aneh -- kepalanya miring, nyaris kayang, susah berbicara seperti zombie -- setelah mengonsumsi zat tersebut. Ia juga memiliki kecenderungan untuk melukai orang di sekelilingnya.

Sementara itu, menurut pandangan Ahli Epidemiologi dan Penyalahgunaan Narkoba di Nova Southeastern University, Fort Lauderdale, Florida, Jim Hall, obat sintetis ini telah dilarang sejak 2012 karena dosisnya yang terlalu susah untuk dikendalikan dan ditentukan.

(nnd)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio