DREAMERS.ID - Supir atau pengemudi senior sudah disiapkan oleh PT Transjakarta untuk mengoperasikan bus-bus Transjakarta yang nantinya akan melintas di Koridor 12 rute Tendean-Ciledug, yang mana melewati jalur layang yang melintas sepanjang 9,3 kilometer.
Super senior atau master dipilih karena jalur yang dilalui memang berbeda dari biasanya, sehingga bus harus dikendalikan sesuai prosedur seperti tidak boleh melebihi kecepatan 40 kilometer per jam. Salah satu supir master itu adalah Abdul Chakim yang sudah berkesempatan menjajal jalur koridor 13, membawa rombongan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Abdul yang sudah menjadi pengemudi Transjakarta sejak 2004 itu menceritakan pengalamannya dan titik rawan jalur dengan ketinggian 23 meter tersebut, “Menurut saya sih normal saja yah melintas di jalan layang itu, mungkin yang rawan kalau sedang lewat di kelokan,” ujarnya, mengutip Kompas.
Baca juga: Catat! Bus Transjakarta Hanya Operasikan 13 Rute Ini Selama 2 Minggu ke Depan
Ada 12 halte yang beroperasi di koridor itu, dua halte berada di bawah, sedangkan sepuluh halte berada di jalan layang. Bus transjakarta akan naik ke jalan layang sejak Halte Tendean yang merupakan halte pertama. Kemudian, bus akan turun kembali ketika memasuki Halte Adam Malik yang merupakan halte terakhir.Selain jalur yang berkelok, struktur jalan yang agak bergelombang membuat Abdul harus semakin waspada, “Jalannya kayak bergelombang enggak rata karena kan ada sambungan-sambungan di bawahnya. Itu bikin kurang nyaman,” kata Abdul.
Satu hal yang membuatnya nyaman mengendarai Transjakarta di jalur layang adalah tidak terganggu dengan kendaraan lain, "Intinya kalau di jalan atas itu buat pengemudi enggak begitu seram banget-lah. Lebih seram di bawah daripada di atas. Di bawah ada separator lalu meleng, pasti busnya kena sedikit. Pikiran kita lebih ringan saja kalau bawa bus di atas," tambahnya.
(mth)