DREAMERS.ID - Serangan siber besar-besaran yang terjadi sejak Jumat (12/5) lalu masih patut diwaspadai, khususnya oleh lembaga dan instansi. Kemunculan ransomware (program jahat) berjenis WannaCrypt atau WannaCry itu telah menyebar ke sekitar 100 negara, termasuk Indonesia.
Karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengambil tindakan cepat dengan merangkul tim yang terdiri dari NGO, Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII), ICT Watch, dan lembaga terkait lainnya, untuk bersama-sama mencari solusi atas insiden yang bisa dibilang sebagai "terorisme cyber".
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangarepan menyatakan kekhawatiran bahwa sistem komputer di institusi-institusi lain di Indonesia bisa terjangkit ransomware WannaCry tanpa disadari. “Ini kan libur panjang (akhir pekan), beberapa kantor ada yang tutup hingga Senin depan. Takutnya begitu menyalakan PC mereka terinfeksi sehingga (ransomware WannaCry) masuk ke jaringan,” ujar Semuel, Sabtu (13/5), mengutip Kompas.
Baca juga: Terungkap Rusia Ternyata Jadi Dalang Serangan Siber Terhadap Indonesia Sepanjang 2018
Secara terpisah, Ketua Id-SIRTII M. Salahuddin mengimbau pengguna komputer perorangan dan kantoran untuk tidak langsung menyalakan komputer bergitu saja pada hari Senin (15/5) esok.Hal ini dikarenakan ransomware WannaCry bisa menginfeksi komputer dengan mudah tanpa diketahui, dan tidak membutuhkan campur tangan pengguna seperti pada teknik phising. Begitu satu komputer terinteksi, maka komputer-komputer lain dalam jaringan kantor bisa langsung ikut terjangkit.
“Hari Senin, kantor buka, mohon diwaspadai agar jangan terhubung ke LAN (local area network, jaringan kantor) dulu. Backup dulu data penting (sebelum terhubung ke jaringan), pastikan antivirus sudah update serta security patch yang disarankan oleh Microsoft sudah dilakukan,” ujarnya.
(fzh/Kompas)