DREAMERS.ID -Sistem e-budgetting yang digagas oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk mencegah adanya tindak korupsi dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) DKI Jakarta 2017 diapresiasi banyak pihak. Tak terkecuali pasangan Cagub-Cawagub DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang menang dalam Pilkada DKI 2017 berdasarkan hasil hitung cepat KPU DKI,
Anies sendiri memastikan akan tetap menerapkan e-budgetting dan proses transparasi akan ditingkatkan saat memimpin Jakarta periode 2017-2022 mendatang. "Kami prinsip gini, transparansi, good governance akan (diteruskan), bahkan akan kami tingkatkan dari open data menjadi open governance," kata Anies di Posko Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Jakarta Pusat, Selasa (25/4) mengutip Tribunnews.
Baca juga: Momen Siwon Jadi Pembicara di Rangkaian KTT ASEAN Hingga Ketemu Wapres dan Mas Menteri
Seperti diberitakan sebelumnya, Ahok membuat sistem e-budgeting yang hanya bisa diakses oleh pihak tertentu yang memiliki password untuk melakukan input program ke APBD. Hal tersebut bertujuan agar tidak ada oknum eksekutif dan legislatif yang bisa mengotak-atik anggaran APBD DKI. Perubahan program melalui sistem e-budgeting biasanya akan dilakukan bersama-sama di ruangan Bappeda."Jadi ini standar Pak Basuki sekarang, insya Allah Anies-Sandi akan taruh lebih tinggi lagi. Di situ warga masyarakat melihat perubahan nyata ke depan," tambah Sandiaga Uno.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik turut mengapresiasi sistem e-budgetting yang dikatakannya sudah sangat baik untuk transparansi ke semua pihak yang berkepentingan. Ia lantas tak mempermasalahkan password e-budgeting dipegang oleh pihak selain Pemprov DKI Jakarta seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).
(dits)