DREAMERS.ID - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua yang berlangsung hari ini Rabu (19/4) tak hanya menjadi perhatian warga Indonesia, khususnya Jakarta, tapi sejumlah media asing juga ikut menyoroti pesta demokrasi yang berlangsung ibu kota ini.
Menyoroti pertarungan sengit antara kedua pasangan calon gubernur, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, media asal Inggris, BBC melalui The Kathmandu Post menulis berita dengan judul "Jakarta election: Tense run-off expected for governor post".
Di dalam artikelnya, BBC menulis "Pemilih di Jakarta memilih gubernur pada putaran kedua, yang disebut 'paling kotor dan memecah belah' di Indonesia."
Baca juga: Pengakuan Adanya Permintaan Peserta Demo 212 ke Partai dalam Peran Kemenangan Anies-Sandi
"Berdasarkan jajak pendapat, pertarungan sengit terjadi antara gubernur pertahana Basuki Tjahaja Purnama, dan Anies Baswedan. Keamanan dijaga ketat di ibu kota Indonesia di tengah meningkatnya ketegangan rasial dan agama," demikian menurut laporan BBC, mengutip Liptan6.Lalu Al Jazeera menulis dengan judul "Ahok faces Baswedan in Jakarta runoff election". Media asal Timur Tengah tersebut menilai bahwa pilkada DKI merupakan ujian bagi demokrasi Indonesia yang masih muda dan toleransi antar umat beragama. "Selama kampanye ini, tidak hanya politik dan kebijakan yang di bahas -- sebagian besar kampanye tentang identitas dan agama," tulis reporter Al Jazeera dari Jakarta.
Sementara Channel News Asia membahas pilkada yang diwarnai dengan dugaan penistaan agama dengan judul "Millions head to the polls in Jakarta governor election". "Pertarungan sudah menjadi hal signifikan karena politisi melihat jabatan itu sebagai batu loncatan untuk menjadi presiden pada 2019, namun keadaan menegang secara dramatis oleh kontroversi atas dugaan penistaan agama oleh Purnama."
Ketegangan dalam Pilkada DKI juga dibahas oleh media Australia, The Sydney Morning Herald, dengan judul "Religion politicised as tense Jakarta election goes down to the wire". Sementara ABC lebih menyoroti penjagaan ketat di pilkad dengan judul "Jakarta election: 64,000 police, soldiers deployed to prevent intimidation as voters head to polls".
(fzh)