Kisruh internal Partai Demokrat rupanya menjadi sorotan publik. Kali ini Ketua Umum PD Anas Urbaningrum, terkesan unjuk kekuatan dengan menghadirkan sejumlah DPD dan DPC di rumahanya, ditengah rapat Wanbin PD di Cikeas. Perang terbuka pun kini dikumandangkan, lantas siapakah pemenangnya?
Kedua pertemuan yang mengindikasi kekuatan dikedua kubu tersebut digelar Kamis (7/2) Malam. Ketika SBY menggelar rapat penyelematan Partai Demokrat, dilain sisi loyalis Anas pun menunjukan diri dengan merapatkan barisan.
“Di Cikeas Syarief H, Roy Suryo dan lain-lain yang minta Anas mundur. Di Duren Sawit ada Irfan Gani dan kawan-kawan yang notabene selalu bela Anas,” tutur pengamat politik Indo Barometer, M Qodari.
Baca juga: 10 Poin Isi Surat Anas Urbaningrum untuk SBY di Hari Valentine
Disini bisa terlihat jelas pergerakan para sesepuh PD yang merapat ke Ketua Wanbin Partai Demokrat, SBY menuai perlawanan dari loyalis Anas. Beberapa waktu lalu saja, Irfan Gani Cs menegaskan tidak ada alasan untuk menggulingkan Anas.“Ini namanya adu kuat arus atas vs arus bawah, para pimpinan seperti Wanbin dan menteri. Sementara Arus bawah adalah para pengurus DPD dan DPC,” analisis Qodari.
Lalu siapa yang akan menang? Jika melihat hasil kongres Bandung tahun 2010 lalu, Anas memang menguasai DPC dan DPD PD. Sementara para petinggi Wanbin PD yang kebanyakan menteri kala itu membela Andi Mallarangeng.
Namun sebagai Ketua Majelis Tinggi, SBY punya otoritas besar. SBY pun akan memanggil Anas sore nanti. Berhembus desas-desus di internal PD, para Wanbin meminta Anas dilengserkan.