DREAMERS.ID -Aksi teror menggunakan truk curian terjadi di Stockholm, Swedia, pada Jumat (7/4) sore waktu setempat. Dalam peristiwa serangan tersebut diketahui sebanyak empat orang dikabarkan tewas dan lima belas lainnya mengalami luka-luka.
"Empat orang tewas dan 15 orang terluka," ucap juru bicara polisi Stockholm Lars Bystrom kepada AFP.
Insiden serangan diperkirakan terjadi sekitar pukul 15.00 waktu setempat, lokasi kejadian dekat dengan pusat perbelanjaan Drottninggatan di Kota Stockholm. Serangan truk tersebut dianggap sebagai aksi sekelompok teroris, hal itu dikonfirmasi langsung oleh Perdana Menteri Stefan Loven dengan mengacu pada bukti-bukti yang ada.
"Swedia telah diserang. Semua ini merupakan serangan teror," kata Stefan Lofven.
Baca juga: Putri Sofia, Bangsawan Swedia Rela Kerja di RS Bantu Pasien Corona
Keadaan Strockholm dilaporkan mencekam usai insiden terjadi. Stasiun kereta api, toko-toko, dan pusat perbelanjaan dikosongkan. Helikopter mengudara di langit Stockholm sementara sejumlah mobil polisi dan ambulans dikerahkan untuk menolong para korban.Polisi setempat juga berpatroli dengan berkeliling kota sambil meminta warga untuk menghindari kerumunan dan segera pulang ke rumah masing-masing.
Lebih lanjut, satu orang telah ditangkap terkait dengan serangan tersebut, tetapi belum dikonfirmasi apakah orang yang ditahan itu adalah tersangka dari aksi teror truk.
Seperti diketahui, sebelumnya serangan teror truk atau mobil yang menabrak kerumunan massa di Eropa juga terjadi di London pada 22 Maret lalu. Seorang pria menggunakan mobil menabrak pejalan kaki di Westminster Bridge dan menewaskan empat orang. Pelaku bahkan menikam seorang polisi hingga tewas sebelum akhirnya ia dilumpuhkan dengan tembakan.
Serangan serupa juga pernah terjadi di Nice, Prancis, Juli 2016. Akibat insiden tersebut, sebanyak 86 orang tewas saat tengah menghadiri perayaan Hari Bastille. Desember 2016, juga terjadi serangan truk di Berlin, Jerman, pelaku menabrakan truk di pasar Natal dan menewaskan 12 orang. Kelompok ISIS mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas dua serangan tersebut.
(dits/Antaranews/Metronews)