Carut marut dunia sepakbola Indonesia tak lepas dari perebutan pengaruh dari organisasi yang memayungi cabang sepakbola, PSSI. Namun kini pemerintah mengevaluasi kemungkinan mengambil alih pengelolaan Timnas Indonesia demi terciptanya tim yang kuat dan diperkuat oleh seluruh pemain terbaik Indonesia.
Sekarang ini, klub-klub Liga Super Indonesia (ISL), tak ingin melepaskan pemainnya untuk Timnas yang dibentuk oleh PSSI versi Djohar Arifin Husin. Sedangkan Yunus Nusi, direktur bisnis Persisam Samarinda dan perwakilan kubu ISL, yang bernaung di bawah PSSI versi La Nyalla Mattalitti, menyatakan bahwa kubu ISL bersedia melepas pemainnya ke Timnas jika Timnas tidak lagi dikelola kubu Djohar Arifin.
Hal itu dikarenakan kubu Djohar telah mendapat mosi tidak percaya dari 2/3 anggota PSSI, yang kemudian menggelar kongres dan memilih La Nyalla Mattalitti sebagai ketua umum baru.
“Kita minta Timnas dikelola pemerintah. Kami tak mau menyerahkannya kepada PSSI yang tidak sah, karena sudah dipecat oleh 485 anggota,” terangnya saat bertemu Menpora Roy Suryo di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Baca juga: Kompetisi Ditunda, Persebaya Konfirmasi 6 Pemainnya Positif Covid-19
Roy cukup terbuka dengan keinginan ini dan sedang mengevaluasi kemungkinan mengambil alih pengelolaan Timnas Indonesia.Saat ini, Menpora sudah mengirimkan perwakilan menemui presiden AFC, Zhang Jilong, untuk meminta petunjuk penyelesaian konflik sepak bola nasional, termasuk pengelolaan timnas. AFC dan FIFA, selaku induk organisasi yang menaungi Indonesia di level regional dan level global, sudah meminta pemerintah memperhatikan kisruh PSSI.
“Ada surat FIFA kepada Menpora bahwa pemerintah harus aware. Ini menjadi modal bagi saya untuk melaksanakan sikap,” tutur Roy Suryo.
“Sekali lagi semua terukur, langkah saya Insya Allah terukur, jelas, dan semua berjalan. Saya punya target pada 15-16 Februari besok ada jawaban tegas dari FIFA dan AFC tentang langkah-langkah yang harus dilakukan pemerintah untuk membuat Timnas Indonesia,” terangnya.
“Tadi saya dapat kepastian dari teman-teman ISL, kalau Timnas itu dibentuk oleh badan independen, sesuai dengan MoU dan itu ditangani oleh pemerintah, dan itu sudah saya tanyakan kepada AFC dan kepada FIFA, maka Insya Allah tidak akan ada lagi hambatan. Jadi kita berterimakasih kalau ISL mau melakukan itu,” tambahnya.