DREAMERS.ID - Kasus megakorupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP) tengah menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Pasalnya kasus ini telah merugikan negara sebanyak 2,3 triliun rupiah dan disebut sebagai korupsi terbesar.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo pun meminta dukungan masyarakat dalam pengusutan kasus-kasus korupsi, termasuk e-KTP ini. Agus juga mengisyaratkan jika akan ada kasus korupsi yang lebih besar yang akan dibongkar KPK.
Karena itu dia meminta restu dan dukungan rakyat. "Rp 2,3 triliun hanya salah satu kasus, yang lebih besar juga ada. Kami mohon dukungannya agar lancar," ungkap Agus saat menjadi keynote speaker dalam diskusi di Auditorium Perbanas Institute, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/03), mengutip Merdeka.
Baca juga: Syahrul Yasin Limpo Ungkap ‘Semua Menteri Lakukan Hal Yang Sama’ Untuk Biayai Keluarga
Agus menjelaskan, kasus lebih besar dari e-KTP dilihat dari sisi kerugian negara. Namun, jumlah pelaku tidak sebesar kasus megakorupsi e-KTP. "Duitnya yang besar, ada yang kerugiannya lebih besar, tapi pelakunya tidak sebesar yang hari ini," jelas Agus saat akan meninggalkan lokasi diskusi.Namun mantan Kepala LKPP ini masih menutup rapat kasus korupsi yang lebih besar dari e-KTP. Agus tak ingin dianggap membuat kegaduhan baru dan dinilai bermuatan politis. "Enggak boleh melempar isu nanti dikira saya berpolitik," paparnya.
Lembaga antirasuah berkomitmen menuntaskan semua kasus korupsi. Agus yakin mendapat restu Tuhan untuk menyelesaikan kasus korupsi. "Ya saya dan para pimpinan ingin ini tuntas walaupun ini bukan pekerjaan yang lari jarak pendek, tapi ini maraton. Insya Allah, Tuhan beri izin untuk membongkar kasus ini tepat seperti yang diharapkan," ucap Agus.
(fzh)