DREAMERS.ID - Sebuah aksi yang belakangan menjadi viral di media sosial, yaitu ‘skip challenge’ tengah meresahkan banyak orang. Pasalnya, aksi ini dinilai membahayakan kesehatan bahkan bisa sampai merenggut nyawa orang yang melakukannya.
Dari video-video yang beredar di media sosial seperti Instagram dan YouTube, bisa terlihat bagaimana remaja tiba-tiba pingsan hingga kejang-kejang setelah dadanya ditekan selama beberapa menit.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Harapan Kita, Yoga Yuniadi menjelaskan bahwa penekanan pada dada tersebut berujung pada menurunnya kadar oksigen dalam darah atau disebut hipoksia.
Baca juga: Latihan Fisik Para Artis Korea yang Bisa Kamu Tiru untuk Tetap Bugar
"Berdasarkan video, yang terjadi adalah penekanan dada yang cukup keras untuk menghalangi upaya napas, tapi tidak cukup keras untuk mengubah pola denyut jantung. Jadi akibatnya kadar oksigen darah menurun," jelas Yoga, Jumat (10/3), mengutip Kompas.Yoga mengatakan, ketika seseorang mengalami hipoksia, yang pertama kali akan terdampak adalah bagian otak. Kekurangan oksigen di bagian otak itulah yang menyebabkan penurunan kesadaran hingga kejang. Akibat fatalnya, hipoksia bisa menyebabkan kerusakan otak. "Hipoksia otak bila terjadi 4 menit akan menyebaban kerusakan otak yang bersifat permanen," ujarnya.
Mengingat banyak video bertagar #SkipChallenge yang dilakukan dalam kelas di sekolah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pun meminta pada guru mencegah remaja lakukan skip challenge.
Sebelum ramai dilakukan sejumlah remaja di Indonesia, skip challenge atau pass out challenge juga banyak dilakukan remaja di Amerika. Tantangan skip challenge bahkan telah memakan korban di AS. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menyatakan, sepanjang 1995-2007 saja, ada 82 media di AS yang melaporkan kematian karena skip challenge.
(fzh/Kompas)