DREAMERS.ID - Belakangan ini media sosial tengah dihebohkan dengan tren ‘skip challenge’ yang terjadi di kalangan anak sekolah. Seseorang menekan dada temannya yang sedang menahan napas hingga kehilangan kesadaran. Jika temannya kejang-kejang dan pingsan, maka mereka tertawa-tawa senang.
Melansir Merdeka, sebenarnya tren ini sudah muncul sejak tahun 2008 lalu, namun kembali viral dalam beberapa minggu belakangan ini. Jika para remaja yang melakukan aksi ini menganggapnya hanya sebuah permainan, maka sebenarnya hal ini sangat berbahaya.
Menurut IU Health Pediatrician, Dr. Michael McKenna, skip challenge atau pass out challenge dapat meningkatkan detak jantung secara drastis. Bahaya fatal dari game yang juga sering disebut sebagai choking game atau space monkey ini adalah kematian. Sebab praktik game ini adalah untuk memutus aliran oksigen ke otak yang membuat seseorang pingsan seketika.
Baca juga: Remaja Rusia Bunuh Diri dalam Siaran Langsung Usai Tonton 'Joker'
"Kapan pun seseorang berusaha mengganggu aliran oksigen ke otak hal itu menimbulkan risiko yang besar. Hal ini dapat menyebabkan kematian dan juga kerusakan otak." ujar Dr. McKenna seperti dikutip Kapanlagi dari fox59.Rupanya ucapan Dr. McKenna telah terbukti dengan kematian seorang anak berusia 11 tahun di South Carolina, Amerika Serikat. Bocah bernama Davorius Gray meninggal karena melakukan Pass Out Challenge atau Skip Challenge ini.
So, jangan ditiru ya Dreamers!
(fzh/Merdeka)