DREAMERS.ID - Bom panci yang meledak di Lapangan Pandawa, Cicendo, Bandung memang membuat kepanikan warga sekitar. Namun hal lebih menegangkan dirasakan oleh staf Kantor Kelurahan Arjuna yang sempat menjadi tempat persembunyian pelaku yang adu baku tembak dengan polisi.
Melansir Detik yang mendapat kesaksian salah satu staf bernama Sri Haryani, para pegawai berada di bawah ancaman pelaku peledakan bom panci tersebut. "Pelaku datang sendiri, tiba-tiba masuk kantor, dan bawa belati (sangkur),"
Polisi pun sudah mengantongi identitas pelaku yang akhirnya dinyatakan tewas karena luka tembak karena melawan dan menembak polisi. Pelaku berinisial YC dan jenazah tengah di bawa ke ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta.
“Mana yang punya kantor?” teriak pelaku YC kepada staf Kelurahan. Pelaku juga sempat dilaporkan menanyakan ‘Mana Densus?’. Sri Haryani yang tak tahu apa yang terjadi akhirnya mendengar siswa SMA berteriak “Ada bom!” dari luar.
Baca juga: Kesalahan Teknis Jadi Penyebab Bom Panci Meledak Duluan di Kontrakan Pelaku?
Pegawai yang rata-rata berjenis kelamin wanita pun langsung bersembunyi ketakutan di bawah meja. Bahkan ada beberapa yang melarikan diri lewat kaca konter pelayanan, karena tidak bisa melewati pintu.Sementara itu dari luar kantor Kelurahan, seorang pelajar SMA berinisial LM mengatakan kepada Merdeka jika ia dan teman-temannya mengira pelaku adalah korban dari ledakan yang barusan terjadi dan berniat untuk menolongnya.
"Awalnya kirain dia korban ledakan, mau nolongin, bantuin, tapi ada yang bilang teroris, saya mau nangkep. Saya kejar," kata LM yang sempat meminta pelaku menyerahkan diri. "Tapi pelaku bilang, Oh enggak bisa,"
Berdasarkan penuturan saksi, pelaku berambut ikal dan berwajah kusam serta memakai jaket bahan parasit berwarna hitam. LM pun meyakini pelaku hanya beraksi seorang diri.
"Dia sendiri ke sana pakai motor Smash silver, pas meledak kami menemukan STNK, uang Rp 500 ribu, terus Fotokopi KTP, kartu berserakan di bawah, terus sama pancinya itu, paku," kata dia.
(rei)