DREAMERS.ID - Anas Urbaningrum kembali ‘berkicau’ di media sosial, melalui akun Twitter pribadinya, mantan bawahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Partai Demokrat yang kini tengah mendekam di penjara ini kembali mengomentari curhatan SBY.
Mengutip laman Tribunnews, mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat tersebut menitipkan pesan dari balik jeruji Lapas Sukamiskin kepada tim admin akun Twitter @anasurbaningrum. Melalui secarik kertas, Anas menulis curahan hatinya yang diunggah oleh tim admin yang mengelola akun pribadinya.
Ada 10 poin isi surat tersebut yang dibagikan tim admin pada akun Twitter @anasurbaningrum, Selasa (14/2). Isinya pun tentang menyikapi pernyataan mantan presiden RI, SBY terkait Islamphobia.
image source: twitter.com/anasurbaningrum
Dalam tiap cuitan itu ditandai *abah, yang berarti tulisan tersebut diunggah tim admin namun atas dasar pernyataan langsung dari Anas Urbaningrum. Berikut pernyataanya:
- Saya setuju Pak SBY menyatakan, "Jangan ada Islamophobia di negeri ini." *abah
- Hemat saya, Islamophobia tidak akan berhasil. Realitasnya, Islam dan Indonesia tdk bisa dipisahkan. *abah
- Teman2 bertanya, apakah saya percaya Pak SBY adalah pembela atau "pejuang" Islam? *abah
- Itu rahasia Allah dan Pak SBY sendiri. Apakah pembela Islam atau menggunakan Islam untuk menyukseskan anaknya. *abah
- Yg bukan rahasia adalah sulit menemukan rekam jejaknya dalam sejarah pergerakan (aktivisme) (umat) Islam di Indonesia. *abah
- Karena itu, kurang elok jika untuk kepentingan pilkada lalu "memanfaatkan" isu Islam. *abah
- Janganlah hanya demi mengejar ambisi kekuasaan lantas "memperalat" isu Islam. *abah
- Itu hampir sulit dibedakan dng strategi politik "menghalalkan segala cara". *abah
- Yg terbaik bagi Pak SBY dan negeri ini adalah memilih jalan negarawan, madeg pandhito. *abah
- Terkait pilkada, beri kesempatan para pemilih untuk bebas menggunakan haknya, sesuai akal budi dan nuraninya. *abah
(dits)