DREAMERS.ID - Aksi damai yang digelar pada 11 Februari mendatang sempat memicu kontra sebagian pihak yang meminta agar tidak dilakukan karena dekat dengan masa tenang sebelum hari pencoblosan Pilkada 2017. Pihak Polda Metro Jaya pun telah melarang massa untuk melakukan aksi turun ke jalan.
Sempat terjadi perdebatan, namun pada akhirnya aksi 112 tetap dilangsungkan namun tidak dengan turun ke jalan. Menurut Pimpinan FPI Rizieq Shihab acara yang semula akan berjalan dari Monas menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI) diubah menjadi zikir bersama di Masjid Istiqlal.
"Aksi 11 Februari akan tetep dilaksanakan. Tapi yang ingin ikut aksi telah mengambil inisiatif dengan memindahkan lokasi kegiatan dari Monas menjadi di Masjid Istiqlal," ujar Rizieq usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di rumah dinas Menkopolhukam, Jakarta, Kamis (9/2) seperti mengutip Antara.
Baca juga: Tak Kenakan Kemeja Kotak-kotak, Ahok dan Keluarga Nyoblos di TPS 54
"Kebetulan ada dua paslon yang akan kampanye terakhir pada hari itu, kedua paslon bisa saja mengerahkan massa yang cukup besar dalam aksi tersebut. Kami tidak mau terjebak dalam kampanye mereka, maka itu kami ambil keputusan agar digelar di Istiqlal," lanjutnya.Rizieq juga menegaskan, bahwa pihaknya telah berkomitmen agar tidak melanggar undang-undang saat menggelar aksi di Istiqlal.
Di lain pihak, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir menambahkan kalau aksi tersebut juga dilaksanakan dengan menggelar salat Subuh berjemaah yang kemudian akan dilanjutkan dengan acara tausiah nasional.
"Tidak boleh ada hal-hal yang bisa mengganggu ketertiban umum. Tidak boleh ada yang menimbulkan provokasi. Kita akan bekerja sama dengan aparat. Kami perjelas secara resmi, bahwa tidak ada long march. Kalau ada itu bukan GNPF. Kami tidak bertanggung jawab atas itu," ujar Bachtiar.
(dits)