DREAMERS.ID - Pada proses pelantikan Donald Trump diisi juga oleh sesi doa bersama dengan berbagai pemuka agama. Seorang tokoh muslim terkenal dan cukup berpengaruh di Washington ikut menghadiri acara tersebut dan membacakan dua ayat Al Quran dihadapan Trump dan anggota kabinetnya.
Dalam khutbahnya, Magid membacakan dua ayat Al Quran dari surat Al Hujarat dan Ar Rum, yang berisi tentang pesan-pesan untuk presiden baru dan pemerintahannya kelak. Kedua ayat itu menceritakan tentang bagaimana Tuhan menciptakan manusia dengan berbagai jenis bangsa, suku maupun warna kulit.
Kehadiran Direktur Eksekutif ‘All Dulles Area Muslim Society’ itu ternyata justru memicu kemarahan sejumlah kelompok muslim di Amerika. Hal tersebut lantaran kehadirannya bisa diartikan sebagai bentuk dukungan dari sebagian kelompok muslim. Padahal Trump adalah orang yang terkenal anti-muslim.
Baca juga: Angka Fantastis Dari Penggalangan Dana Fans Taylor Swift Untuk Capres AS Kamala Harris
Sejumlah tokoh menuangkan kekecewaannya, seperti Direktur Eksekutif ‘Council on American-Islamic Relations’ di Chicago, “Itu bertentangan konsensus dan sikap dari akar rumput warga muslim,” tulis Ahmed Rehab di akun Facebooknya, melansir Tempo.Kehadiran Magid dikhawatirkan menimpulkan perpecahan muslim di Amerika, karena ia merupakan ulama yang cukup disegani dengan pemikiriannya yang terbuka. Begitu juga dengan Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relations di Los Angeles, Hussam Ayloush.
“Partisipasi tersebut juga merusak prinsip begitu banyak Muslim dan sekutu yang memilih secara terbuka menantang kefanatikan presiden ini dan kebijakan yang tidak adil,” tulis Ayloush di akun Facebooknya.
Artikel Terkait: Begini Reaksi Donald Trump Saat Mendengarkan Lantunan Ayat Al Quran di Momen Pelantikannya
(mth/Tempo)