DREAMERS.ID - Sebelumnya dua mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Muhammad Fadhli dan Syait Asyam tewas setelah mengikuti pendidikan dasar (diksar) yang digelar Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UII di Gunung Lawu Lereng Selatan, Jawa Tengah. Kondisi keduanya begitu memprihatinkan usai mengikuti acara resmi kampus yang diadakan sejak 13 hingga 20 Januari 2017 lalu.
Nyatanya kekerasan tersebut tidak hanya memakan korban Fadhli dan Asyam, seorang mahasiswa kembali meregang nyawa usai mengikuti diklat dasar tersebut. Korban bernama Ilham Nurfadmi Listia Adi (20) dinyatakan meninggal dunia di RS Bethesda, Selasa (24/1), pukul 00.00 WIB.
Bambang Supringgo (50) selaku paman Ilham mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, keponakannya yang tengah menuntut ilmu Hukum Internasional angkatan 2015 ini sempat pingsan di kosannya pada Senin (23/1). Setelah pingsan, Ilham pun dibawa ke RS Bethesda, Yogyakarta.
"Kemarin sebelum pulang ke indekos, sempat dirawat di RS JIH. Tapi sudah pulang dan diberi obat," tutur Bambang saat ditemui di Rumah Duka, RS Bethesda, Selasa (24/1) mengutip Merdeka.
Baca juga: Tiga Mahasiswa Palestina Ditembak Di Amerika Serikat, Benci Jadi Tindak Kekerasan?
Bambang sendiri sempat bertemu dengan Ilham di RS Bethesda. Diceritakannya, kala itu nampak Ilham mengalami beberapa luka pada bagian tubuhnya, dan lebih menyedihkan lagi, perutnya terlihat membesar. Kondisinya ilham memburuk karena mengalami kekerasan saat acara diksar Mapala.
"Perutnya membesar. Ada luka di sekujur tangannya. Ada juga luka di kepala tapi tidak terlalu kelihatan karena tertutup rambut. Kakinya juga luka. Kuku jarinya 3 tidak ada. Tidak tahu karena dicabut dokter atau karena luka saat ikut acara (diksar mapala UII)," kata Bambang.
"Ilham sempat cerita kalau perutnya dipukuli makanya membesar perutnya. Saya juga sempat tanya, kalau misal ada kejadian seperti ini bisa menuntut atau tidak. Katanya tidak bisa karena sudah menandatangani surat perjanjian bermaterai," lanjut Bambang.
Sementara itu, dalam menangani kasus ini, Rektor UII Yogyakarta Harsoyo telah membentuk tim investigasi untuk mendalami peristiwa tewasnya para mahasiswa tersebut. Tim investigasi terdiri dari pimpinan UII, bidang kemahasiswaan, bidang medis dan forensik, psikologi serta bidang hukum.
(dits)