DREAMERS.ID - Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono (Soni) memberi masukan untuk desain kereta mass rapid transit (MRT). Menurutnya, desain kepala kereta saat ini kurang aerodinamis, ia bahkan menyebut desain kereta rel listrik (rolling stock) tersebut mirip jangkrik.
"Itu muka kepala keretanya kayak jangkrik. Untuk membutuhkan re-desain ini, kita akan undang pabriknya yaitu Nippon Sharyo dan Sumitomo pekan depan hari Jumat agar dijelaskan secara teknis mengenai muka daripada kepala kereta mock up (contoh) rolling stock," kata Sumarsono di Ruang Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/1) kepada Detikcom.
Penilaian ini tidak semata-mata dari dirinya saja namun juga dari berbagai komentar yang diterimanya, ia pun berharap perubahan ini tidak menggangu jadwal pengoperasian MRT yang ditargetkan selesai pada Maret 2019 mendatang.
"Teman-teman banyak yang komentar, kok bentuknya kurang bagus. Ya kalau nggak bisa total aerodinamis, paling minimum desain ulang, rekayasa ulang aerodinamisnya saja," terangnya.
Baca juga: Catat, TransJakarta dan MRT Hanya Jalan Sampai Jam 8 Malam Mulai Hari Ini
Sementara itu, Direktur PT MRT, William P. Sabandar mengungkapkan kalau pihaknya tidak keberatan jika kereta didesain ulang, pihaknya juga menampung masukan Soni dan mengupayakan penyelesaian proyek MRT agar tepat waktu."Februari 2019 (proyek MRT) harus tetap dipenuhi. Lalu biaya ditekan seminimal mungkin. Itu yang nanti akan kita bicarakan dengan pihak kontraktor dan produsernya. Kita akan pelajari isi kontraknya, seperti apa kewajiban yang harus dipenuhi kontraktor," ujar Wiliam.
Saat ini masih dalam proses desain awal dan batas waktu diberikan hingga akhir Januari 2017, sehingga belum diproduksi secara massal. "Mumpung dalam proses awal, kita lakukan. Jangan nanti kalau kereta sudah datang, baru publik mengatakan bukan sesuai dengan keinginannya," jelasnya.
Menurut William pihaknya akan mengupayakan pula permintaan yang menginginkan ornamen ala Betawi pada kereta MRT. "Nanti kita lihat lagi, kemarin kan Pak Gubernur instruksikan kepada kami untuk masukan ornamen itu," tutup Wiliam.
(dits)