DREAMERS.ID - Salah satu pose saat berfoto yang paling sering digunakan orang adalah dengan membentuk huruf ‘V’ dari kedua jari. Pose yang kita anggap sebagai lambang victory (kemenangan) atau peace (perdamaian) ini ternyata menyimpan bahaya tersendiri.
Meski terdengar tidak masuk akal, namun menurut pihak berwenang di Cina, mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah untuk membentuk huruf ‘V’ saat berfoto berisiko membuat identitas orang yang ada dalam foto mudah untuk dicuri.
Penjahat cyber bisa saja membuat replika atau meniru sidik jari, dengan memanfaatkan foto jari telunjuk yang menghadap ke kamera saat berpose victory. Pencurian identitas dengan memanfaatkan sidik jari itu berlaku bagi korban yang menggunakan keamanan sidik jari untuk melindungi berbagai datanya.
Baca juga: Momen Manis Ahok-Puput Sambut Kelahiran Anak di Pemotretan Terbaru
Hal ini pernah terjadi pada tahun 2014 lalu, saat seorang ahli keamanan Jan Krissler dikatakan berhasil membuat tiruan digital sidik jari dari menteri pertahanan Jerman, seperti dilaporkan GizmoChina.Dari segi pengguna biasa, hal ini bisa dikatakan cukup berbahaya, mengingat kebanyakan smartphone saat ini sudah dilengkapi dengan fitur NFC untuk melakukan pembayaran. Biasanya, fitur NFC itu dilengkapi dengan keamanan sidik jari. Artinya, untuk melakukan pembayaran via NFC, pengguna harus memindai sidik jari terlebih dahulu sebagai langkah keamanan.
Hal tersebut memang terdengar menyeramkan. Namun, melansir Kompas, kegiatan pencurian data menggunakan sidik jari ini masih sangat sulit dilakukan. Dibutuhkan kamera dan foto beresolusi tinggi untuk menangkap detail sidik jari, dan membuat tiruan digitalnya. Tidak semua orang juga bisa membuat sidik jari tiruan dengan mudah. Tetapi tidak ada salahnya juga untuk lebih berhati-hati.
(fzh/Kompas)