Dreamland
>
Berita
>
Article

Diduga Pendukung ISIS, Tragedi 'Truk Ngamuk' Kembali Terjadi di Yerrusalem

10 Januari 2017 12:50 | 1499 hits

DREAMERS.ID - Tentu masih ingat di ingatan kita tentang tragedi berdarah di kota Berlin pada 19 Desember 2016 lalu tentang truk yang dibajak lalu menabrakkan diri ke keramaian dalam pasar Natal hingga sedikitnya menewaskan 12 orang dan melukai 48 orang. Tragisnya, aksi ini justru diikuti oleh seorang pria dengan menabrakkan truk ke tengah kerumunan kelompok tentara Israel di Yerusalem belum lama ini.

Dari rekaman CCTV yang beredar, pelaku penyerangan truk maut ini melajukan sebuah truk ke tengah kerumunan kelompok tentara Israel yang tengah berjalan dalam rangka tur sejarah di sebuah tempat wisata populer di Yerusalem. Karena tragedi ini tercatat 4 orang tentara tewas dan 15 orang  lainnnya luka-luka pada Minggu (8/1).

"Teroris tunggal itu melajukan truk ke kerumunan tentara yang berdiri di sisi jalan. Mereka (para tentara) turun dari bus, dan ketika tengah berkumpul, pelakunya mengambil kesempatan saat itu," kata juru bicara polisi, Micky Rosenfeld, dikutip Liputan6.

Baca juga: Begini Alasan Anak-Istri Terduga Teroris ISIS Eks WNI Tidak Bisa Ditangani LPSK

Menurut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, penyerangan ini mendapat dukungan dari ISIS, meskipun ia tidak memberikan rincian dari tuduhan itu Ia menambahkan jika si penyerang telah diidentifikasi dan menurut semua ‘tanda’, ia adalah pendukung ISIS.

“Pasti bisa jadi berhubungan antara serangan pada Minggu 8 Januari yang menewaskan empat tentara Israel dengan insiden di Prancis serta Jerman,”tambah Netanyahu

Sementara itu, pelaku serangan truk maut ini langsung ditembak di tempat tak berlangsung lama paska melakukan aksinya. Dan demi mengantisipasi adanya aksi serupa, Netanyahu mengatakan Israel telah memblokade akses ke Jabel Mukaber yang merupakan kawasan dimana sopir truk itu tinggal.

(nnd)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio