DREAMERS.ID - Hubungan antara Indonesia dan Australia beberapa hari lalu sempat tercoreng perihal adanya materi pendidikan militer yang menghina Pancasila. Suasana pun mereda dan dingin karena Menteri Pertahanan Australia sudah menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Menhan Austalia bernama Marise Payne menyesalkan kejadian tersebut dan berjanji akan menghapus materi yang menyinggung Indonesia. Materi tersebut dicabut dari markas militer di Perth seperti dilansir Financial Review via Merdeka.
Namun suasana kembali memanas karena ternyata sejumlah media Australia memuat tulisan yang menyesalkan penghentian hubungan kerja sama militer sementara yang dilakukan Mabes TNI sebagai respon materi sensitif tersebut. Salah satunya adalah koran Sydney Morning Herald itu juga mengatakan jika keputusan itu diambil secara sepihak oleh Panglima Gatot.
Baca juga: Inilah Para Tokoh yang Diklaim Jadi Lawan Tangguh Jokowi Jika Mencalonkan Diri di Pilpres 2019
Menurut Fairfax di Indonesia bernama Jewel Topsfield, pemutusan kerjasama sejatinya dilakukan oleh Menteri Pertahanan atau Menteri Luar Negeri. Sayangnya, Topsfield mengutip seorang sumber yang dinilai memojokkan Jenderal Gatot."Gatot punya ambisi jadi presiden atau wakil presiden,: kata sumber Topsfield. "Di saat yang sama banyak orang di militer Indonesia yang tidak suka dengan Gatot. Isu ini jadi cara yang bagus buat dia untuk mengharumkan namanya."
Dikutip Detik, Gatot pun merespon santai pernyataan tersebut. "Ngga usah ditanggapi. Saya juga enggak apa-apa kok. Biasa-biasa aja," ungkap Gatot. "Ya ngga usah ditanggapi. Kalau ditanggapi lagi cape deh,"
(rei)