DREAMERS.ID - Meski pada awalnya berjalan dengan damai, aksi unjuk rasa 'bela Islam' pada tanggal 4 November lalu pun berakhir dengan ricuh. Dibalik kericuhan ini, dilaporkan terdapat orang-orang yang memanfaatkan situasi termasuk beberapa diantaranya diduga kelompok teroris.
Melansir Antara, terdapat sembilan orang terduga teroris kelompok Abu Nusaibah yang berbaiat kepada ISIS. Mereka membagi dua kelompoknya bergerak ke Penjaringan dan DPR untuk memanfaatkan situasi ricuh pada unjuk rasa 4 November 2016 lalu seperti yang dikatakan Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar kepada Antara.
Baca juga: Sari Roti Bantah Terlibat di Aksi Damai 212, Komentar Pro-Kontra Muncul di Netizen
Ia menjelaskan, setelah terjadi bentrok antara demonstran dengan petugas keamanan, Abu Nusaibah memerintahkan Wandi Sopandi alias Abu Usama untuk mengumpulkan kelompok Khafilah Syuhada yakni kelompok Al-Hawariyun agar berkumpul di Mesjid Al Fatah, Menteng.
Pukul 20.00 WIB, mereka berkumpul di halaman Mesjid Al Fatah, sementara di dalam masjid ada Abu Nusaibah, Samsudin Uba dan Ibnu Aji Maulana. Kemudian pukul 20.30 WIB, Abu Nusaibah keluar menuju halaman masjid dan memerintahkan Wandi Sopandi untuk membagi kelompoknya menjadi dua.
Tujuan rencana ini agar kelompok tersebut bisa berhadapan langsung dengan aparat saat ricuh dan mencari kelengahan aparat untuk merebut senjata api. Dari hasil pemeriksaan diketahui, kelompok yang bergerak ke Penjaringan tidaklah bergabung dengan massa, melainkan langsung menyusup ke barisan di belakang polisi untuk mencari kelengahan aparat.
"Dari pengakuan mereka, mereka bergerak berkumpul di Masjid Al Fatah dari rumah masing-masing, tidak ikut demo di siang harinya, karena mereka akan memanfaatkan jika situasi rusuh saja," jelas Boy.
Ia menambahkan, "Kelompok ini bermain keruh, mereka ikut kegiatan seolah sama (unjuk rasa) tapi padahal punya agenda terselubung yakni rebut senjata petugas. Mereka lihat momennya pas, sejauh ini kami belum lihat ada indikasi terkait dengan koordinator demo.”
(tys/antara)